Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Membengkak, Rugi Emiten Properti Dato Sri Tahir (MPRO) Capai Rp11,48 Miliar di Q1 2025

Membengkak, Rugi Emiten Properti Dato Sri Tahir (MPRO) Capai Rp11,48 Miliar di Q1 2025 Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) tampaknya belum berhasil memulihkan kinerja pada kuartal I 2025. Perusahaan properti milik keluarga konglomerat Dato Sri Tahir ini kembali mencatat rugi bersih sebesar Rp11,48 miliar per 31 Maret 2025.

Angka tersebut naik 10,93 persen dibanding kerugian Rp10,35 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Alhasil, rugi per saham dasar juga membengkak menjadi Rp0,00116 dari sebelumnya Rp0,00101.

Salah satu penyebab utama tekanan ini adalah anjloknya pendapatan. MPRO hanya mampu membukukan Rp479,87 juta, turun drastis 44,71 persen dari Rp867,96 juta setahun sebelumnya.

Baca Juga: Meski Pertumbuhan Ekonomi Merosot, Pengembang Yakin Pasar Properti Tetap Bergairah

Meskipun beban pokok penjualan dan beban langsung ikut menyusut menjadi Rp477,02 juta dari Rp668,96 juta, margin laba kotor tetap tertekan hingga hanya menyisakan Rp2,84 juta, jauh dibanding Rp198,99 juta di kuartal I 2024.

Dari sisi pengeluaran, beban penjualan melonjak ke Rp162,28 juta dari Rp99,53 juta, sementara beban umum dan administrasi naik signifikan menjadi Rp6,35 miliar dari Rp5,1 miliar.

Beban pajak final juga meningkat menjadi Rp50 juta dari Rp13,77 juta. Secara keseluruhan, rugi usaha MPRO ikut terdorong menjadi Rp6,63 miliar dibandingkan Rp5,55 miliar pada periode sebelumnya.

Baca Juga: Properti Bangkit! Investasi Residensial dan Komersial Diprediksi Tumbuh 18% di 2025

Meski begitu, ada sedikit napas segar dari pendapatan lain-lain yang naik tajam menjadi Rp35,75 juta dari Rp8,71 juta. Sementara itu, beban lain-lain justru turun menjadi Rp106,75 juta dari sebelumnya Rp542,06 juta.

Dari sisi neraca, total aset MPRO per 31 Maret 2025 tercatat menyusut menjadi Rp1,67 triliun dari Rp1,69 triliun pada akhir Desember 2024. Ekuitas perusahaan pun ikut tergerus menjadi Rp1,23 triliun dari Rp1,24 triliun. Adapun liabilitas sedikit berhasil ditekan menjadi Rp440,98 miliar dari Rp444,33 miliar.

Kondisi ini menunjukkan bahwa tantangan MPRO di sektor properti masih cukup berat dan perusahaan perlu strategi ekstra untuk membalikkan arah kinerja ke zona hijau di kuartal-kuartal mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: