Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Naik Ratusan Persen, tapi Rugi Emiten Dato Sri Tahir (MPRO) Makin Bengkak

Pendapatan Naik Ratusan Persen, tapi Rugi Emiten Dato Sri Tahir (MPRO) Makin Bengkak Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Maha Properti  Indonesia Tbk (MPRO) belum mampu lepas dari jurang kerugian meski sudah mencatat lonjakan pendapatan. Per 30 Juni 2025, emiten properti milik Dato Sri Tahir ini membukukan rugi bersih sebesar Rp20,58 miliar, membengkak 18,53% dibandingkan posisi tahun sebelumnya Rp17,36 miliar. Dampaknya, rugi per saham dasar ikut melebar dari Rp0,00175 menjadi Rp0,00207.

Padahal dari sisi pendapatan, MPRO sebenarnya menunjukkan kinerja yang cukup menjanjikan. Pendapatan perusahaan naik signifikan menjadi Rp2,05 miliar, tumbuh 127,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp905,23 juta. Rinciannya, kontribusi dari pendapatan apartemen sebesar Rp1,33 miliar dan pendapatan pengelola senilai Rp721,02 juta.

Baca Juga: Grup Astra (ASII) Bakal Caplok 83,67% Saham Emiten Properti MMLP

Namun sayangnya, beban-beban yang mengiringi kenaikan pendapatan justru ikut melonjak. Beban pokok penjualan dan beban langsung naik menjadi Rp1,59 miliar dari sebelumnya Rp1,08 miliar. Meski demikian, MPRO masih berhasil mencatatkan laba kotor Rp467,28 juta, berbalik dari rugi kotor Rp183,67 juta di semester pertama 2024.

Kemudian, beban penjualan juga meningkat menjadi Rp354,74 juta, dari sebelumnya Rp210,25 juta. Beban umum dan administrasi turut melonjak ke Rp10,87 miliar dari posisi tahun lalu Rp9,42 miliar.

Pendapatan lain-lain mengalami kenaikan menjadi Rp115,07 juta dari sebelumnya hanya Rp30,29 juta, sementara beban lain-lain justru turun signifikan ke Rp155,54 juta dari Rp491,26 juta. 

Baca Juga: Kinerja Keuangan WEGE Bikin Melongo, Laba Rontok Hingga Kas Terkuras

Namun, beban pajak final meroket menjadi Rp56,62 juta, dari sebelumnya Rp13,77 juta. Alhasil, rugi usaha MPRO kian membengkak menjadi Rp10,85 miliar dibandingkan dengan rugi usaha tahun lalu senilai Rp10,28 miliar.

Dari sisi neraca, total aset per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp1,67 triliun, turun tipis dari Rp1,69 triliun pada akhir Desember 2024. Di sisi lain, jumlah liabilitas justru membengkak menjadi Rp451,52 miliar dari Rp444,33 miliar. Sementara itu, total ekuitas mengalami penyusutan dari Rp1,24 triliun menjadi Rp1,22 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: