Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melaju Terlalu Kencang, 3 Saham Ini Dipantau Bursa

Melaju Terlalu Kencang, 3 Saham Ini Dipantau Bursa Kredit Foto: Annisa Nurfitri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memasang radar khusus pada pergerakan tiga saham yang belakangan melesat tajam. Langkah ini diambil untuk melindungi investor dari potensi risiko perdagangan yang tak wajar.

“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA),” ungkap Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono.

Dalam sepekan terakhir, MPRO sudah menguat 8,81%. Namun, setelah pengumuman UMA, pada sesi pertama perdagangan Jumat (15/8) sahamnya justru terkoreksi tipis 0,31% ke Rp3.210.

Baca Juga: Masuk Radar UMA, 3 Emiten Saham Ini Masih Lanjut Ngebut

Kondisi serupa juga dialami PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) yang melejit 35,51% dalam sepekan. Begitu status UMA keluar, harganya turun 5,56% ke Rp187.

Selain itu, saham PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) yang sempat terbang 46% dalam sepekan juga ikut masuk radar UMA. Usai pengumuman UMA, harganya amblas 7,59% ke Rp73.

Baca Juga: Breaking! IHSG Mendadak Pindah ke Zona Merah Jelang Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo

Yulianto menegaskan, “Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.”

Pihak Bursa pun meminta para investor untuk lebih cermat sebelum mengambil keputusan, termasuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa serta memantau kinerja dan keterbukaan informasi perusahaan.

"Mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi," tutup Yulianto. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: