Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suksesnya Hilmi Panigoro Memimpin Medco Group, dari Geolog Muda ke Raja Energi Indonesia

Suksesnya Hilmi Panigoro Memimpin Medco Group, dari Geolog Muda ke Raja Energi Indonesia Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di balik kesuksesan Medco Group sebagai konglomerasi energi nasional, terdapat sosok inspiratif yang telah mendedikasikan lebih dari empat dekade hidupnya untuk industri migas dan energi, yaitu Hilmi Panigoro.

Dikenal luas sebagai Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk, Hilmi bukan hanya simbol keberhasilan bisnis, tetapi juga representasi nyata bagaimana pendidikan, pengalaman, dan visi jangka panjang bisa mengubah peta industri energi Indonesia.

Hilmi Panigoro lahir di Bandung pada 4 April 1955, dalam keluarga yang sudah akrab dengan dunia bisnis. Ia merupakan adik dari mendiang Arifin Panigoro, pendiri Medco Group. Semangat belajar Hilmi terlihat sejak awal: ia menempuh pendidikan Sarjana Teknik Geologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada tahun 1981. Ia kemudian melanjutkan studi ke luar negeri, mengikuti MBA Core Program di Thunderbird University, AS (1984), dan meraih gelar MSc dari Colorado School of Mines pada tahun 1988.

Sebelum bergabung dengan Medco, Hilmi memulai karier profesionalnya di perusahaan migas Huffco (kemudian menjadi Vico Indonesia). Ia bekerja selama lebih dari 15 tahun dan menapaki berbagai posisi penting, dimulai dari Wellsite Geologist pada 1981 hingga mencapai posisi Vice President & Director of Business Process Reengineering pada 1998. Pengalaman panjang ini menjadi bekal berharga saat ia melangkah ke dunia korporasi yang lebih besar.

Pada tahun 1998, Hilmi resmi bergabung dengan Medco Energi sebagai Direktur. Tak butuh waktu lama, tiga tahun kemudian ia dipercaya menjadi Direktur Utama (2001–2008). Periode ini menjadi awal perubahan besar Medco sebagai perusahaan energi terintegrasi. Setelah sempat menjabat Komisaris Utama (2008–2015), ia kembali diangkat menjadi Direktur Utama sejak 2015 hingga saat ini.

Di bawah kepemimpinan Hilmi, Medco melakukan berbagai ekspansi strategis, termasuk akuisisi perusahaan tambang emas dan tembaga Amman Mineral Internasional senilai US$2,6 miliar pada 2016. Kemudian, pada 2022, Medco juga mengakuisisi aset migas milik ConocoPhillips di Indonesia senilai US$1,3 miliar—langkah yang semakin memperkuat posisi Medco sebagai pemain besar di kawasan Asia Tenggara.

Salah satu pencapaian monumental Hilmi adalah peresmian smelter tembaga dan logam mulia milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara di Sumbawa Barat pada September 2024. Smelter senilai Rp21 triliun tersebut merupakan yang pertama di Indonesia yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha nasional, dibangun dalam waktu hanya 14 bulan, dan menjadi simbol kemandirian industri hilir Indonesia.

Lebih dari sekadar berfokus pada migas dan tambang, Hilmi juga mulai mendorong diversifikasi Medco ke arah energi terbarukan, termasuk proyek geothermal dan pembangkit listrik tenaga surya. Langkah ini mencerminkan komitmennya terhadap masa depan energi bersih dan keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga: Cerita Wang Ning Pendiri Pop Mart, Sukses Lewat Labubu hingga jadi Miliarder Termuda di China

Baca Juga: Arifin Panigoro dan Cara Suksesnya Membangun Medco, Anak Pedagang Kopiah yang Sukses Jadi 'Raja Minyak'

Dengan semua pencapaiannya, tak heran bila Hilmi Panigoro masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Pada tahun 2023, kekayaannya tercatat sebesar US$2,8 miliar (Rp47,2 triliun), dan meningkat menjadi US$3,3 miliar (Rp55 triliun) pada tahun 2024. Ia kini berada di peringkat ke-21, dengan sumber utama kekayaan berasal dari sektor minyak, gas, dan tambang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: