Kredit Foto: Ist
Apa jadinya jika mobil yang masuk sebagai mobil penglaris dari Toyota dicoba untuk melakukan perubahan mulai dari wajah dan beberapa bagian penting lainnya?
Mencoba mendobrak kemapanan tampilan SUV pada umumnya, Fortuner coba dirias mencampur dengan unsur kemewahan dari sedan Crown, lalu dipindahkan ke SUV bersasis ladder frame yang selama ini dikenal gahar.
Apa jadinya ya?
Meskipun Toyota bungkam tentang perubahan dari segi tampilan Fortuner, akan tetapi mengutip seniman digital Theophilus Chin (alias Theottle) mungkin bisa memberi gambaran spekulatif tentang seperti apa generasi barunya.
Alih-alih mengambil inspirasi dari SUV Toyota lainnya, Theottle memutuskan untuk mencomot sedan mewah Crown sebagai style-nya.
Dikutip dari carscroops, desainnya menonjolkan lampu depan bergaya hammer head khas Toyota, dengan intake bemper depan yang besar yang memberikan kesan lebih modern pada SUV tersebut.
Profil samping yang ramping, meski relatif sederhana, menawarkan tampilan yang apik, dan rumah kaca tetap tidak berubah, tetap sesuai dengan model saat ini. Namun, bagian belakang mungkin menjadi bagian paling menarik dari desainnya, yang menampilkan lampu belakang LED lebar penuh dan pintu belakang yang tajam dengan nama aksen tulisan "Fortuner".
Dari segi interior Fortuner sangat membutuhkan pembaruan. Mulai terasa ketinggalan zaman, terutama dasbor dan tampilan digital. Penyegaran di sini, mungkin dengan kokpit digital baru, dapat membuatnya setara dengan model Toyota yang lebih baru.
Theottle bilang biasanya Toyota tak berani melakukan pembaruan besar-besaran pada mobil yang larisnya.
Alih-alih mendesain ulang sepenuhnya. Jadi, renderingnya tetap menggunakan struktur Fortuner saat ini, dengan tetap mempertahankan rumah kaca, garis atap, dan titik-titik utama yang sama.
Untuk mesin, Fortuner saat ini tersedia dengan mesin diesel dan bensin tergantung pada pasar. Pilihan yang paling populer adalah turbodiesel 2,8 liter yang menghasilkan hingga 221 hp (165 kW / 224 PS) dan torsi 550 Nm (406 lb-ft) pada trim GR Sport andalan.
Di Afrika Selatan, SUV ini telah menerima versi hybrid ringan dari turbodiesel, yang juga terdapat pada Hilux. Versi ini menghasilkan tenaga 203 hp (150 kW) dan torsi 500 Nm (369 lb-ft), dengan manfaat tambahan berupa peningkatan efisiensi.
Generasi kedua Toyota Fortuner diperkenalkan pada tahun 2015, dan mengalami facelift pada tahun 2020. Hal ini menempatkan SUV ini untuk melakukan upgrade di generasi ketiganya, yang dapat membantu memperkuat posisinya terhadap para pesaing terdekat.
Bahkan bisa jadi "membunuhnya" secara penjualan.
Baca Juga: Bos Besar Xiaomi Tak Mau Mobil Listriknya Dianggap Produk Coba-Coba dan Kaleng-Kaleng
Baca Juga: Uji Emisi Kendaraan Gratis di Jakarta Hasilnya Lebih Banyak yang Tidak Lulus?
SUV pesaingnya termasuk Isuzu MU-X yang baru saja diperbarui, Ford Everest, dan Mitsubishi Pajero Sport.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement