Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Badan Bahasa Pastikan Pantun Tetap Hidup dan Relevan di Era Perubahan

Badan Bahasa Pastikan Pantun Tetap Hidup dan Relevan di Era Perubahan Kredit Foto: Dok. Kemendikdasmen

Dalam presentasinya yang berjudul “Pantun sebagai Diplomasi Budaya: Suara Serumpun dalam Bingkai Sastra Lisan”, Yulianeta menekankan bahwa pantun bukan sekadar bentuk kesusastraan tradisional, tetapi juga instrumen diplomasi budaya yang efektif. Pantun menghadirkan ruang dialog lintas budaya yang inklusif dan mendalam melalui kekuatan metafora dan irama. Ia menyoroti potensi pantun sebagai media penguat identitas, pemersatu budaya, dan penggerak nilai-nilai kearifan lokal. Pemaparannya mendapat sambutan hangat dari peserta berbagai negara.

Partisipasi UPI dalam forum ini didukung penuh oleh Rektor UPI, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Direktur Direktorat Kemahasiswaan, serta Dekan FPBS UPI. Dukungan ini mencerminkan komitmen UPI dalam memperkuat peran institusi pendidikan tinggi sebagai agen pelestarian budaya. Keterlibatan UPI dalam forum internasional ini juga menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya tidak hanya menjadi urusan negara, tetapi juga tanggung jawab komunitas akademik. Kolaborasi antara Badan Bahasa dan UPI menciptakan sinergi strategis dalam diplomasi budaya berbasis tradisi lisan.

Keikutsertaan delegasi Indonesia juga mempertegas posisi Indonesia sebagai pusat kekayaan sastra lisan di Asia Tenggara. Pantun, sebagai salah satu bentuk ekspresi budaya tertua, kini tampil sebagai simbol kekuatan lunak bangsa dalam menjembatani perbedaan dan merayakan keberagaman. Forum ini menjadi ruang yang sangat relevan untuk mempererat hubungan diplomatik berbasis budaya antarnegara anggota Mastera. Pantun menjadi bahasa bersama yang menghubungkan warisan, harapan, dan masa depan masyarakat serumpun.

Badan Bahasa mengajak seluruh masyarakat, lembaga pendidikan, dan komunitas seni untuk menjadikan pantun sebagai media pendidikan karakter, komunikasi budaya, dan promosi nilai-nilai luhur bangsa. Kegiatan Memperkasa Pantun Nusantara Ke-4 menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya memerlukan dukungan lintas sektor. Indonesia hadir bukan hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai penggerak tradisi yang memuliakan bahasa dan sastra. Pantun hidup, budaya lestari—Indonesia hadir, dunia mengapresiasi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: