Elon Musk Siap Lepas Saham xAI, Valuasi Dipatok Tembus Rp1.800 Triliun!
Kredit Foto: Instagram/Elon Musk
Perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, tengah mempersiapkan penjualan saham senilai 300 juta dolar AS atau sekitar Rp4,9 triliun. Langkah ini disebut-sebut akan mendorong valuasi perusahaan menjadi 113 miliar dolar AS (sekitar Rp1.800 triliun), menurut laporan TechCrunch.
Penjualan saham ini akan dilakukan melalui mekanisme tender offer, di mana saham milik karyawan dan pemegang saham lama akan ditawarkan kepada investor baru. Artinya, saham yang dilepas bukan saham baru, melainkan saham sekunder, seperti dikonfirmasi oleh laporan The Financial Times.
Tender ini dilakukan tak lama setelah xAI mengakuisisi platform media sosial X (dahulu Twitter) milik Musk dengan nilai fantastis mencapai 33 miliar dolar AS. Aksi korporasi ini juga dipandang sebagai langkah awal untuk membuka putaran pendanaan eksternal yang lebih besar dengan melibatkan penerbitan saham baru.
Baca Juga: Elon Musk Ingin Balik Kandang ke Tesla dan SpaceX, Sudah Tak Berminat Jadi Pejabat Istana
Manuver xAI dilakukan di tengah sorotan tajam terhadap kondisi bisnis Musk secara keseluruhan. Saham Tesla mengalami penurunan signifikan dan sempat menyentuh titik terendah dalam enam bulan terakhir pada Maret 2025. Di sisi lain, platform X menghadapi sejumlah gangguan teknis yang belum sepenuhnya teratasi.
Selain itu, xAI juga dinilai lamban dalam merilis pembaruan untuk model AI andalannya, Grok. Kritik ini memperkuat pandangan bahwa perusahaan perlu mempercepat pengembangan agar mampu bersaing dengan pemain besar seperti OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic.
Baca Juga: Biar Tidak Disingkirkan dari Tesla, Elon Musk Mau Perbesar Kepemilikan Saham Jadi 25 Persen
Banyak analis menilai langkah penggalangan dana ini sebagai bagian dari strategi Elon Musk untuk mengonsolidasikan bisnis teknologinya dan menjauhkan diri dari kegaduhan politik yang sempat menyita perhatiannya dalam beberapa bulan terakhir.
Didirikan pada 2023, xAI memiliki visi bersaing langsung dengan raksasa teknologi di bidang kecerdasan buatan. Namun, hingga kini, perusahaan tersebut masih berada dalam fase pengembangan produk dan struktur organisasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement