Kredit Foto: WE
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana melaporkan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing ke Indonesia pada April 2025 dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), per April 2025 ada 1,16 juta kunjungan wisman, meingkat sebesar 9,15 persen dibandingkan angka kunjungan pada April 2024.
Baca Juga: Kemenpar Terus Pantau Raja Ampat di Tengah Polemik Penutupan Destinasi hingga Tambang Nikel
Sementara perjalanan wisatawan nusantara pada April 2025 mencatatkan 128,59 juta perjalanan.
"Kementerian Pariwisata berkomitmen untuk mempertahankan capaian positif ini. Ke depan, Kementerian Pariwisata akan terus mendorong pertumbuhan wisatawan yang lebih merata dengan mempromosikan berbagai destinasi unggulan seperti destinasi pariwisata prioritas, destinasi regeneratif, dan kawasan ekonomi khusus yang mayoritas berada di luar Jawa," kata Menpar, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Selasa (17/6).
Berdasarkan data tersebut, Menteri Widiyanti menyebutkan, Kementerian Pariwisata akan semakin memperkuat promosi pariwisata Indonesia di pasar internasional. Langkah ini diharapkan mampu memperluas sebaran wisatawan dan memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di tingkat nasional dan global.
Salah satunya adalah partisipasi aktif Kementerian Pariwisata pada saat kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada 27-29 Mei 2025. Kementerian Pariwisata terlibat dalam sejumlah agenda di antaranya pertemuan bilateral antara Presiden Macron dengan Presiden Prabowo Subianto, Joint Vision 2050 dan Cultural Declaration, serta pelaksanaan spouse program di Jakarta dan kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
"Joint Vision 2050 bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi dan pariwisata kedua negara melalui tiga pilar utama yakni peningkatan pertukaran wisatawan melalui penguatan konektivitas dan promosi pariwisata. Kemudian, pengembangan sumber daya manusia pariwisata dengan standar internasional, dan peningkatan investasi dan transformasi digital di sektor pariwisata," katanya.
Sementara, Cultural Declaration bertujuan untuk memperkuat kerja sama pertukaran budaya antara kedua negara. Secara khusus, kata Widiyanti, Kementerian Pariwisata akan berkontribusi dalam sejumlah program pertukaran gastronomi, antara lain melalui penyelenggaraan pekan gastronomi Indonesia yang direncanakan berlangsung di Prancis.
"Dalam pelaksanaan Spouse Program di Jakarta, Kementerian Pariwisata mendukung penyelenggaraan pameran imersif bertajuk L’Art Botanique du Paradis di Museum Nasional, Jakarta," ujar Menteri Pariwisata Widiyanti.
Perkuat Hubungan Multilateral dan Perluas Promosi Pariwisata
Selain berpartisipasi dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Menteri Widiyanti mengungkapkan program Kementerian Pariwisata yang lain untuk memperkuat hubungan multilateral dan memperluas cakupan promosi pasar pariwisata Indonesia di Eropa, Amerika, dan Asia Timur. Hal ini dilakukan melalui partisipasi Indonesia dalam berbagai event kelas dunia.
Pada 27 Mei 2025, Indonesia diwakili Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa menghadiri UN Tourism Executive Council 123rd Session di Spanyol. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa juga melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara mencakup Spanyol, India, Meksiko, dan Tunisia.
"Pertemuan bilateral berfokus pada peluang kerja sama konkret di sektor pariwisata, seperti pertukaran praktik terbaik atau best practices dan penguatan kolaborasi antarnegara," tutur Wakil Menteri Pariwisata.
Di pasar Asia Timur, Kementerian Pariwisata telah berpartisipasi mewakili Indonesia dalam World Osaka Expo 2025 pada 26-31 Mei 2025 di Jepang. Kemudian, Kementerian Pariwisata juga menggelar forum bisnis dan investasi bertema “Health and Wellness Tourism” di Osaka pada 3 Juni 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement