
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku mengetahui lokasi persembunyian Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan menyebutnya sebagai "target yang mudah" dan mendesak Iran untuk "menyerah tanpa syarat."
Tak cuma itu, Trump juga menyebut kalau AS memiliki kendali penuh dan menyeluruh atas wilayah udara Iran.
"Iran memiliki sistem pelacak udara yang bagus dan peralatan pertahanan lainnya, dan jumlahnya cukup banyak, tetapi itu tidak sebanding dengan 'peralatan' buatan, rancangan, dan produksi Amerika. Tidak ada yang bisa menyaingi keunggulan Amerika," unggah Trump di Truth Social.
Trump meninggalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok Tujuh (Group of Seven/G7) di Kanada pada Senin (16/6) malam waktu setempat, satu hari lebih awal dari yang dijadwalkan, saat Israel dan Iran yang saling melancarkan serangan rudal.
Trump sebelumnya pada Selasa itu mengatakan dirinya sedang mengupayakan "penyelesaian nyata" dari konflik tersebut, bukan sekadar "gencatan senjata."
"Saya kira mereka paham untuk tidak mengusik pasukan kami," ujar Trump terkait Iran, seraya memperingatkan bahwa AS akan bersikap "tanpa ampun" dalam menanggapi hal tersebut.
Dalam wawancara dengan ABC News pada Minggu (15/6), Trump mengatakan AS tidak terlibat dalam serangan militer Israel terhadap Iran, tetapi "mungkin saja kami bisa akan terlibat."
Israel sempat mendesak AS untuk terlibat dalam konflik dengan Iran guna menghentikan program nuklir Iran, demikian menurut laporan media lokal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement