Zulhas: Kunjungan Prabowo ke Rusia Tunjukkan Indonesia Nonblok dan Berdaulat
Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menilai kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia sebagai penegasan sikap Indonesia yang bebas aktif, nonblok, dan kian berdaulat dalam arah politik luar negerinya.
“Saya merasa bangga, karena kita tidak hanya sedang menuju kedaulatan di bidang pangan, tetapi juga menunjukkan sikap politik luar negeri yang mandiri dan nonblok,” ujar Zulkifli Hasan saat ditemui di lobi Hotel Taleon, St. Petersburg, Jumat.
Menurut pria yang akrab disapa Zulhas itu, keputusan Presiden Prabowo untuk menghadiri St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, meski pada waktu bersamaan juga menerima undangan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada, merupakan sinyal kuat bahwa Indonesia menempatkan kemandirian sebagai prinsip utama diplomasi luar negerinya.
“Bapak Presiden punya dua undangan penting di waktu yang sama, tetapi beliau memilih datang ke Rusia. Itu membanggakan. Ini bukti nyata bahwa Indonesia tidak berpihak, tapi menjalin kerja sama dengan semua pihak,” jelasnya.
Baca Juga: Buku Prabowo 'Kepemimpinan Militer' Terbit di Rusia Jelang KTT dengan Putin
Sebagai informasi, Presiden Prabowo mendapat undangan sebagai tamu kehormatan untuk menghadiri KTT G7 ke-51 di Alberta, Kanada, pada 16–17 Juni 2025, namun memutuskan untuk tidak hadir dalam forum tersebut. G7 sendiri merupakan kelompok negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia: Italia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa sebagai pengamat tetap.
Lebih lanjut, Zulhas juga menyampaikan apresiasinya terhadap sambutan hangat yang diberikan oleh Pemerintah Rusia kepada delegasi Indonesia.
“Presiden Putin dan jajaran terlihat sangat gembira menerima kedatangan Presiden Prabowo. Mereka menyambut dengan penuh kehormatan dan kehangatan. Itu menandakan hubungan yang sangat baik antara kedua negara,” tambahnya.
Selama kunjungan ke St. Petersburg pada 18–20 Juni, Presiden Prabowo menjalankan dua agenda utama: kunjungan kenegaraan ke Istana Konstantinovsky untuk pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin pada Kamis siang waktu setempat, serta kehadirannya sebagai pembicara dalam SPIEF 2025 pada Jumat (20/6).
Kehadiran Presiden Prabowo di Rusia disebut membawa pesan kuat bahwa Indonesia siap membangun kemitraan strategis di berbagai sektor, tanpa harus berpihak dalam rivalitas geopolitik global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait:
Advertisement