
Harga Bitcoin turun ke sekitar US$103.000 di Sabtu (21/6). Data Coinlass mencatat bahwa penurunan ini memicu likuidasi besar-besaran senilai US$450 juta.
Dilansir dari Coindesk, sebagian besar posisi yang dilikuidasi berasal dari posisi long—yakni trader yang bertaruh harga akan naik—dengan nilai sekitar US$387 juta.
Baca Juga: Emas Melemah, Bitcoin Tahan Tekanan Geopolitik dan Suku Bunga Tinggi
Meskipun kondisi makroekonomi dan geopolitik sedang tidak menentu, tidak ada pemicu eksternal langsung yang menjelaskan ayunan harga mendadak tersebut. Pasar saham sendiri hanya bergerak sedikit lebih rendah selama hari perdagangan yang sama.
Secara teknikal, bitcoin masih berada dalam fase konsolidasi, bergerak sideways antara US$100.000 hingga US$110.000.
“Pandangan yang terbelah antara bitcoin naik kembali ke atas US$110.000 atau jatuh ke area US$90.000 tidak mengejutkan,” kata Chief Operating Officer Unity Wallet, James Toledano.
“Kebuntuan harga bitcoin saat ini mencerminkan pasar yang terjepit antara sentimen jangka panjang yang bullish dan ketidakpastian jangka pendek dari faktor makroekonomi serta geopolitik,” tambahnya.
Baca Juga: Momentum Menguat Saat Fase Konsolidasi, Harga Bitcoin Stabil di US$104.000
Bitcoin telah mengalami peningkatan adopsi institusional dan berkembangnya ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi), namun volatilitas tetap tinggi karena pengaruh eksternal masih mendominasi sentimen pasar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement