Selat Hormuz Berpotensi Ditutup, Harga Bitcoin Jatuh Tembus Bawah US$100.000
Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Harga bitcoin merosot ke bawah US$100.000 di Senin (23/6). Salah satu aset kripto unggulan tersebut menyentuh titik terendah sejak Mei 2025. Penurunan ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran investor atas potensi penutupan Selat Hormuz oleh Iran.
Selat Hormuz merupakan jalur vital yang menjadi jalur pengangkutan sekitar 20% dari total perdagangan minyak dunia. Laporan bahwa jalur tersebut tengah dipertimbangkan untuk ditutup memicu sentimen penghindaran risiko secara luas dalam pasar keuangan global.
Baca Juga: Mau Hemat Listrik, Norwegia Mau Larang Penambangan Kripto Bitcoin CS
Diketahui, Selat Hormuz terancam ditutup merupakan bagian dari salah satu respons atas serangan terhadap fasilitas nuklir yang baru-baru ini dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) ke Iran.
"Setelah serangan mereka semalam, lebih dari puluhan kapal tanker besar scramble untuk keluar dari Selat Hormuz. Pasar masih tutup, tapi penurunan pasokan secara langsung diperkirakan akan mendorong harga minyak melonjak," tulis Analis The Kobeissi Letter di X.
Adapun JPMorgan memprediksi jika jalur perdagangan itu ditutup, harga minyak dapat melonjak ke kisaran US$120–US$130. Dalam skenario ini, tingkat inflasi bisa naik ke 5% di AS.
Baca Juga: Thailand dan Vietnam Gaspol Industri Kripto, Indonesia Terancam Ketinggalan!
Penurunan tajam bitcoin ini juga menyeret pasar kripto secara keseluruhan, dengan berbagai altcoin utama ikut anjlok, mencerminkan kekhawatiran pasar yang meluas atas dampak konflik Timur Tengah terhadap aset-aset berisiko tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement