Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SIG Percepat Transisi Energi Hijau, PLTS Tuban Dongkrak Kapasitas 6 Kali Lipat

SIG Percepat Transisi Energi Hijau, PLTS Tuban Dongkrak Kapasitas 6 Kali Lipat Kredit Foto: SBI
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus memperluas pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di seluruh area operasional. Salah satu proyek terbarunya berada di Pabrik Tuban, Jawa Timur, dengan kapasitas terpasang sebesar 6,4 Megawatt peak (MWp).

Direktur Utama SIG, Indrieffouny Indra, menyatakan bahwa instalasi PLTS di Pabrik Tuban telah mencapai tahap commercial operation sejak November 2024. Proyek ini dikelola oleh anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), dan mendorong total kapasitas panel surya SIG Group naik 6 kali lipat menjadi 6,5 MWp dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 0,12 MWp.

“Penggunaan energi alternatif ini membantu Perusahaan menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dan sekaligus meningkatkan efisiensi konsumsi listrik,” ujar Indrieffouny, Selasa (24/6/2025).

Baca Juga: SIG bagi Dividen Rp648 M, Gebrak Pasar Bata Ramah Lingkungan

Selama 2024, PLTS SIG di berbagai lokasi telah memproduksi energi surya sebesar 1.726 megawatt hour (MWh), yang berdampak pada pengurangan emisi karbon dioksida (CO₂) hingga 1.450.260 kilogram.

Indrieffouny menambahkan, SIG menjalankan operasi bisnis berlandaskan Sustainability Roadmap 2030 untuk memastikan praktik yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Energi surya dinilai sebagai wujud nyata transisi menuju EBT demi mewujudkan ekonomi hijau yang tetap memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.

Baca Juga: SIG Pasok 88 Ribu Ton Semen Khusus untuk Tol Padang–Sicincin

SBI Pabrik Tuban memanfaatkan posisi geografisnya yang memiliki iradiasi matahari sekitar 5,4 kWh/m²/hari—di atas rata-rata nasional—untuk membangun PLTS Atap berkapasitas 6,4 MWp yang terhubung ke jaringan listrik PLN (On-Grid Connected Rooftop PV System). Sistem ini digunakan secara paralel untuk menunjang kebutuhan listrik operasional pabrik, kantor, dan fasilitas pendukung lainnya.

Direktur Utama SBI, Asri Mukhtar, menyebutkan bahwa transisi dari energi fosil ke energi surya menjadi langkah konkret perusahaan dalam menjawab tantangan perubahan iklim akibat emisi GRK.

“Energi surya adalah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik. SBI berkomitmen menerapkan operasi yang bertanggung jawab, sejalan dengan target dekarbonisasi dan kontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” kata Asri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: