Mengenal Lockheed Martin Pencipta Pesawat F-35 yang Layani Amerika Serikat, Israel, Arab Saudi, dan Puluhan Negara Lainnya
Kredit Foto: Lockheed Martin
Lockheed Martin Corporation secara konsisten menempati posisi teratas sebagai kontraktor pertahanan terbesar di dunia berdasarkan pendapatan dan nilai kontrak. Perusahaan ini adalah salah satu pemain utama di bidang kedirgantaraan, pertahanan, keamanan, dan teknologi canggih, dengan sejarah panjang yang bermula dari merger dua legenda industri, yaitu Lockheed Corporation dan Martin Marietta Corporation pada tahun 1995.
Lockheed Corporation, didirikan pada 1912 oleh Allan dan Malcolm Loughead, yang dikenal dengan pesawat ikonik seperti C-130 Hercules. Sementara itu, Martin Marietta berakar dari Glenn L. Martin Company (1912), yang terkenal dengan pesawat bomber B-26 Marauder dan rudal Titan ICBM. Merger kedua raksasa ini menciptakan entitas baru yang menggabungkan keahlian dalam pesawat tempur, sistem rudal, dan teknologi antariksa.
Sejak merger, Lockheed Martin terus berekspansi melalui akuisisi strategis, seperti Loral Corporation (1996) dan divisi Sikorsky (2015). Perusahaan ini kemudian mengoperasikan empat segmen utama:
- Aeronautics: Memproduksi pesawat tempur seperti F-35 Lightning II, F-16 Fighting Falcon, dan F-22 Raptor.
- Missiles and Fire Control (MFC): Mengembangkan rudal Javelin, HIMARS, dan sistem pertahanan Aegis.
- Rotary and Mission Systems (RMS): Menyediakan helikopter Black Hawk dan teknologi radar.
- Space Systems: Bertanggung jawab atas Hubble Space Telescope, satelit mata-mata, dan roket Atlas V.
Lockheed Martin menjadi mitra utama pemerintah AS, dengan 70% pendapatannya berasal dari Departemen Pertahanan AS. Namun, perusahaan ini juga menjalin kerja sama dengan lebih dari 50 negara lainnya, seperti Inggris, Jepang, Korea Selatan, Israel, Qatar, Yordania, Arab Saudi, Singapura, Australia, dan lainnya. Kerja sama tersebut terutama dalam program F-35.
Selalu ada produk-produk ikonik yang diciptakan Lockheed Martin. Beberapa pencapaian terbesar Lockheed Martin hingga kini adalah:
- Revolusi pesawat Siluman F-117 Nighthawk (1981) dan F-22 Raptor (1997).
- Eksplorasi antariksa pembuatan Hubble Space Telescope dan satelit komunikasi Milstar.
- Membangun pesawat legendaris C-130 Hercules (masih diproduksi sejak 1954) dan U-2 Dragon Lady (beroperasi sejak 1955).
Baca Juga: Cerita Sukses Kihachiro Onitsuka Membangun Sepatu Onitsuka hingga Berseteru dengan Nike
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan ini, pada 2024, Lockheed Martin mencatat penjualan bersih $71 miliar, dengan backlog mencapai rekor $176 miliar. Melihat situasi geopolitik saat ini, pendapatannya diperkirakan meningkat.
Beberapa kontrak besar terbaru yang didapatkan Lockheed Martin meliputi:
- $869,9 juta untuk pengembangan F-35 (Lot 20 dan upgrade Block 4).
- $3,23 miliar untuk rudal JASSM dan LRASM, termasuk penjualan ke Jepang dan Polandia.
- $99,6 juta dari Angkatan Laut AS untuk pengembangan rudal canggih.
Di tengah persaingan global dan perubahan kebijakan pertahanan, Lockheed Martin terus berinovasi dengan mengembangkan teknologi hipersonik, drone otonom, dan satelit generasi baru. Dengan lebih dari 116.000 karyawan dan proyeksi pendapatan $74 miliar pada 2025, perusahaan ini tetap menjadi tulang punggung industri pertahanan global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement