Tuntutan Pasar Global, RI Kembangkan Sistem Ini untuk Pastikan Produk Perikanan Berkelanjutan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan produk perikanan yang diperdagangkan dari Indonesia ke pasar global berasal dari praktek yang ramah lingkungan dan bukan hasil ilegal fishing.
Hal tersebut dilakukan melalui peningkatkan jangkauan Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan Nasional (Stelina) menjadi berstandar global dengan kolaborasi bersama Global Dialogue on Seafood Traceability (GDST).
Baca Juga: Menko Airlangga Undang Pelaku Usaha Rusia Tingkatkan Kerja Sama di RI
“Stelina sebagai solusi kolaboratif berbasis interoperabilitas antar sistem dengan output teknologi QR code akan memperkuat sistem integrasi hulu hilir. Ini memberikan gambaran lengkap tentang ketertelusuran produk perikanan kepada konsumen,” ungkap Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah pada acara Kick-Off Event Stelina : Advancing Traceability in Tuna and Shrimp Industries di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu, dikutip dari siaran pers KKP, Kamis (26/6).
Dengan sistem tersebut, setiap tahap perjalanan ikan dari hasil budi daya atau tangkap hingga ke tangan konsumen dapat direkam data dan informasinya secara transparan. Pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kepercayaan buyers terhadap produk perikanan dari Indonesia. Sistem ini juga menepis isu bahwa produk perikanan Indonesia hasil ilegal fishing, maupun diproduksi dengan cara yang tidak ramah lingkungan.
Tuntutan Pasar Global
Berdasarkan data, nilai ekspor udang Indonesia tahun 2024 mencapai USD 1,68 Miliar atau 28,2% dari total nilai ekspor perikanan, dengan negara tujuan Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, UE dan ASEAN. Sedangkan nilai ekspor Tuna-Cakalang-Tongkol mencapai USD 1,03 Miliar atau 17,4% dengan negara tujuan ASEAN, Amerika Serikat, UE, Jepang, dan Timur Tengah.
“Salah satu tren tuntutan pasar global saat ini adalah persyaratan ketertelusuran yang transparan dan berkelanjutan. Konsumen semakin menuntut informasi asal-usul ikan termasuk cara penangkapan dan budi daya yang dapat menjaga kelestarian ekosistemnya,” pungkas Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah.
Executive Director of Global Dialogue on Seafood Traceability, Huw Thomas mengungkapkan, teintegrasinya Stelina dengan sistem ketertelusuran yang dimiliki GDST, menunjukkan komitmen Indonesia melindungi sumber daya perikanan berkelanjutan dan memastikan keamanannya untuk dikonsumsi masyarakat global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement