Relevansi dan Daya Saing Lulusan Kelautan Perikanan Meningkat, Ini Metode KKP
Kredit Foto: Istimewa
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengambil langkah antisipasi agar lulusan satuan pendidikan kelautan dan perikanan tidak menganggur usai menyelesaikan pendidikan.
Langkah tersebut adalah penguatan sistem pendidikan vokasi berbasis praktik industri dan kebutuhan dunia kerja melalui pendekatan teaching factory yang dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP).
Baca Juga: Menko Airlangga Undang Pelaku Usaha Rusia Tingkatkan Kerja Sama di RI
“Model teaching factory adalah solusi nyata dalam menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Dengan porsi praktik yang lebih besar, para taruna tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki etos kerja dan pengalaman langsung di industri,” ucap Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta, dikutip dari siaran pers KKP, Kamis (26/6).
Sebagai bukti nyata dari penguatan sistem pendidikan vokasi, dari 2.195 lulusan Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Tahun Akademik 2023/2024 yang telah diwisuda pada akhir Juli 2024, hingga saat ini sebesar 76,13 persen atau 1.671 lulusan telah terserap langsung ke dunia usaha, dunia industri, dan instansi pemerintahan, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.
Sementara itu, 23,87 persen lulusan lainnya memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, merintis usaha mandiri, atau bekerja di sektor non-kelautan dan perikanan. Capaian ini mencerminkan meningkatnya relevansi dan daya saing lulusan vokasi KP di tengah dinamika pasar kerja, serta menjadi indikator keberhasilan pendekatan teaching factory dalam mencetak sumber daya manusia yang siap kerja, adaptif, dan inovatif.
Praktik ke Lapangan
Salah satu bentuk implementasi teaching factory dalam proses pembelajaran adalah kegiatan kunjungan industri oleh peserta Program Taruna Berprestasi (PTB) Batch 2 ke PT. Puratos Indonesia, perusahaan pengolahan pangan terkemuka di bidang industri bakery, pada awal Juni 2025. Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran langsung yang mengintegrasikan teori dengan praktik di lingkungan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement