
Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (ASPERINDO) menegaskan bahwa anggotanya telah memahami secara menyeluruh implementasi kebijakan Zero Over Dimension Over Load (Zero ODOL).
Sekretaris Jenderal ASPERINDO, Tekad Sukatno, menyatakan bahwa isu ODOL bukanlah hal baru dan telah lama menjadi sorotan di antara para pemangku kepentingan.
“Upaya law enforcement terkait dengan ODOL ini bukanlah hal baru, sudah sejak beberapa tahun terakhir menjadi pembicaraan dari para pemangku kepentingan, baik dari pengusaha, regulator, praktisi logistik, akademisi, dan pihak-pihak lainnya,” tutur Tekad kepada Warta Ekonomi, Senin (30/6/2025).
Baca Juga: ASPERINDODukung Kebijakan Zero ODOL, Anggota Diminta Patuh!
ASPERINDO menyebut bahwa saat ini pihaknya hanya tinggal menunggu ketegasan dan kesiapan pemerintah dalam menerapkan kebijakan Zero ODOL secara penuh. Sebagai bentuk kesiapan, ASPERINDO menghimbau seluruh anggota untuk mempercepat transformasi digital dalam pengelolaan operasional.
“ASPERINDO menghimbau agar melakukan transformasi digital dalam proses layanan, misal dengan menerapkan Fleet Management System, armada dilengkapi dengan GPS, sensor, speed limiter untuk meningkatkan kendali terhadap armada, memantau muatan, serta memastikan operasi tetap sesuai batas keselamatan,” jelasnya.
Baca Juga: Gak Ada Ampun, Truk ODOL Kini Dipantau Timbangan Otomatis di Jalan Tol
Tekad menjelaskan bahwa masing-masing perusahaan anggota memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang berbeda, tergantung skala usaha yang dijalankan. Meskipun demikian, ia menilai sebagian besar anggota ASPERINDO yang melayani pengiriman ritel cenderung tidak menggunakan armada atau muatan berlebih.
“Karena mayoritas saat ini anggota ASPERINDO melakukan layanan yang sifatnya retail, kemungkinan tidak banyak yang melakukan konversi armada maupun muatan. Kalaupun ada yang muatan full truck – rata-rata menggunakan jenis truk dengan box yang sudah sesuai dengan ketentuan,” tambahnya.
Meskipun belum memiliki data resmi terkait konversi armada maupun volume muatan yang digunakan anggota, ASPERINDO menilai kesiapan teknologi dan kepatuhan operasional menjadi faktor penting dalam mendukung pelaksanaan Zero ODOL.
ASPERINDO pun menekankan bahwa implementasi Zero ODOL harus didukung oleh langkah konkret pemerintah dalam penegakan aturan di lapangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement