Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menekankan perlu adanya pendekatan ekonomi kreatif untuk menghidupkan kembali fungsi perpustakaan sebagai ruang literasi dan pemberdayaan komunitas.
Hal tersebut disampaikan Wamen Ekraf saat melakukan audiensi bersama Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) Veronica Tan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan jajaran UPRS (Unit Pengelola Rumah Susun) Marunda di Autograph Tower, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Audiensi itu sebagai upaya untuk menghidupkan kembali fungsi perpustakaan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sebagai ruang literasi, edukasi, dan pemberdayaan komunitas melalui pendekatan ekonomi kreatif.
"Literasi tidak hanya soal membaca tetapi bagaimana kita membangun imajinasi dan kreativitas sejak dini," kata Wamen Ekraf Irene, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Senin (30/6).
Wamen Ekraf Irene ingin agar RPTRA menjadi wadah bagi produk ekonomi kreatif lokal. Dengan begitu, misi pemerintah untuk memberdayakan ekonomi kreatif bisa terwujud sekaligus mendidik generasi muda.
"Ketika ruang baca di RPTRA terhubung dengan karya lokal—seperti komik, board game, atau cerita rakyat—di situlah kita membentuk ekosistem yang tidak hanya mencerdaskan, tapi juga menggerakkan ekonomi kreatif dari akar rumput. Ekonomi kreatif adalah the new engine of growth yang harus kita hidupkan sejak sekarang," imbuh Wamen Ekraf Irene.
Senada dengan Wamen Ekraf Irene, Wamen PPPA Veronica mengatakan peran strategis RPTRA dalam membentuk karakter anak dan memberdayakan perempuan. Menurutnya, ruang-ruang publik seperti RPTRA seharusnya tidak hanya menyediakan fasilitas fisik, tetapi juga ekosistem tumbuh kembang yang inklusif dan berkelanjutan.
"Anak-anak butuh ruang yang aman, menyenangkan, dan memicu rasa ingin tahu tapi lebih dari itu, mereka butuh ruang yang hidup. Jika literasi, kreativitas, dan nilai-nilai kekeluargaan bisa tumbuh dari lingkungan sekitar, maka RPTRA bukan hanya ruang bermain, tapi ruang pembentukan masa depan. Ini adalah investasi sosial jangka panjang," kata Wamen PPPA Veronica.
Sebagai langkah awal, pada Juli 2025 usai peringatan Hari Anak Nasional akan diselenggarakan rangkaian kegiatan komunitas di RPTRA Marunda. Kegiatan ini meliputi pojok baca tematik, permainan tradisional, hingga board game edukatif berbasis cerita lokal dengan tujuan membangkitkan minat baca serta kreativitas anak dalam format yang menyenangkan dan relevan dengan keseharian mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement