Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Ada Keraguan Sedikit Pun! Hashim Super Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8%

Tak Ada Keraguan Sedikit Pun! Hashim Super Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8% Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai bahkan melampaui angka 8% dalam beberapa tahun ke depan. 

“Target itu akan kita capai. Bukan tahun ini, tapi saya kira mulai tahun depan dan tahun berikutnya. Program-program seperti makanan bergizi gratis, perumahan, stabilisasi harga, hingga hilirisasi akan memberikan dampak sangat positif,” ujar Hashim, yang juga merupakan adik kandung Presiden Terpilih Prabowo Subianto, saat peluncuran Prasasti Center for Policy Studies, lembaga think tank yang ia inisiasi, Senin (30/6/2025).

Baca Juga: Hashim Blak-blakan, Sebut Indonesia Tertinggal dari India Bahkan Vietnam!

Menurut Hashim, peningkatan kepercayaan investor asing terhadap posisi netral Indonesia dalam politik luar negeri menjadi faktor penentu tambahan yang menopang potensi pertumbuhan tersebut.

“Investor Rusia disambut dengan baik, begitu pula investor dari Ukraina, Tiongkok, dan Barat. Semua welcome di sini. Ini menjadi kekuatan geopolitik ekonomi Indonesia yang sangat dihargai pasar global,” ucapnya.

Selain pertumbuhan ekonomi, Hashim juga menyoroti stagnasi rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) yang selama lebih dari satu dekade bertahan di kisaran 12%. Ia menegaskan pentingnya reformasi sistem perpajakan melalui teknologi dan kecerdasan buatan (AI).

“Target tahun ini masih 12,1%, tapi kita ingin menyalip Kamboja yang sudah 18%. Dulu mereka 9%, kita 12%. Sekarang mereka sudah jauh meninggalkan kita. Ini harus jadi refleksi besar,” katanya.

Baca Juga: Dihadapan Hashim, Bill Gates Blak-blakan Mau Bangun PLTN, Sinyal Kuat Kerja Sama?

Hashim mengungkapkan telah berdiskusi intensif dengan sejumlah ekonom senior, termasuk mantan Gubernur Bank Indonesia Prof. Burhanuddin Abdullah, untuk merumuskan strategi fiskal yang berdampak langsung pada peningkatan rasio penerimaan negara.

Dalam acara ini, Ia meyakini kehadiran Prasasti Center diharapkan mampu mengisi kekosongan think tank berbasis riset di Indonesia yang jumlahnya tertinggal jauh dibanding negara lain.

“Saya berharap kawan-kawan di Prasasti ikut mengkaji dan mengawal program-program pemerintah. Karena setiap program pasti punya titik lemah, dan di sinilah peran strategis pemantauan independen dibutuhkan,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: