
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (IDX: MDKA) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar US$502 juta pada kuartal I/2025. Presiden Direktur MDKA, Albert Saputro, mengatakan bahwa pinerja keuangan ini ditopang oleh kenaikan harga emas dan volume penjualan yang meningkat, meskipun kontribusi dari segmen nikel hilir dan tembaga tercatat menurun.
"Perseroan mencatat tambahan pendapatan sebesar US$47 juta dari penjualan emas dan US$24 juta dari penjualan limonit ke pihak ketiga," ujar Albert dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (1/7/2025).
Albert mengatakan, dari sisi operasional, tambang nikel PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) mencatat peningkatan signifikan dengan produksi limonit sebesar 1,8 juta wet metric ton (wmt), naik 54% YoY. Produksi saprolit melonjak 190% menjadi 1,3 juta wmt. Meskipun sempat terdampak curah hujan musiman, volume tetap lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Aksi Senyap Saratoga Borong 11 Juta Saham MDKA, Segini Nilainya
Sementara itu, pabrik peleburan Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) menghasilkan 16.297 ton nikel dalam bentuk nickel pig iron, turun 22% YoY. Penurunan ini disebabkan oleh proses perbaikan tungku di PT Bukit Smelter Indonesia (BSI) pada akhir 2024 dan pemeliharaan di PT Zhao Hui Nickel (ZHN) yang sempat terhenti akibat banjir.
Proyek High Pressure Acid Leach (HPAL) yang dikelola PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) mencatat kemajuan signifikan. PT ESG telah memulai produksi dari Train A pada akhir 2024 dan akan menyusul Train B pada semester II/2025.
"PT Meiming telah menyelesaikan komisioning autoklaf dan mendapatkan Izin Usaha Industri (IUI) pada April 2025. Adapun proyek PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC) mencatat progres konstruksi 14,35% dan menargetkan komisioning pada semester II/2026," ujarnya..
Sedangkan untuk perkembangan Pabrik AIM yang memproduksi spons tembaga telah dimulai sejak Januari 2025, dan pembangunan pabrik katoda tembaga hampir selesai. Pabrik asam bahkan mencetak rekor baru dengan produksi kuartalan sebesar 168.738 ton.
Albert melanjutankan untuk proyek Emas Pani tetap berjalan sesuai jadwal, dengan progres konstruksi mencapai 49% hingga akhir Maret 2025. Komisioning ditargetkan berlangsung pada akhir tahun ini, dengan produksi emas perdana diproyeksi pada awal 2026.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Ditutup Melemah 0,54% ke 6.832, MDKA, ESSA dan MBMA Top Losers LQ45
"Studi kelayakan tailing facility telah rampung, dan kegiatan perizinan serta engineering akan terus berlanjut sepanjang 2025," ucapnya.
Dia melanjutkan perseroan akan terus menjaga fokus pada proyek strategis sambil beradaptasi dengan tantangan industri.
“Kami terus mencatat kemajuan konsisten di seluruh segmen bisnis inti. Merdeka tetap berkomitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang yang bertanggung jawab,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement