Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani: Target Ekonomi 6% 2026 Bisa Dicapai, Tapi Tak Mudah

Sri Mulyani: Target Ekonomi 6% 2026 Bisa Dicapai, Tapi Tak Mudah Kredit Foto: Instagram/Sri Mulyani Indrawati
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menanggapi usulan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 dipatok mencapai 6 persen. Menurutnya, target tersebut memungkinkan, namun memerlukan strategi menyeluruh dan kesiapan menghadapi tantangan yang tidak ringan.

“Upaya mewujudkan target pertumbuhan ekonomi yang tinggi tentu masih harus menghadapi berbagai tantangan yang harus kita atasi bersama,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Usulan tersebut disampaikan oleh fraksi Gerindra yang mendorong batas atas pertumbuhan ekonomi hingga 6,3 persen, serta fraksi PKB yang mengusulkan 6,0 persen. Keduanya menilai target tersebut sebagai bagian dari upaya menuju capaian pertumbuhan 8 persen pada 2029.

Baca Juga: Dorong pertumbuhan Ekonomi 8%, Pemerintah Kembangan Kawasan Transit Oriented Development

Sementara itu, Fraksi Golkar memberi catatan agar pertumbuhan ekonomi didorong maksimal hingga 5,8 persen. Menkeu menegaskan bahwa pemerintah memiliki semangat yang sejalan.

“Pemerintah memiliki semangat yang sama untuk dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas,” ujarnya.

Dari sisi permintaan, Sri Mulyani menekankan pentingnya menjaga konsumsi rumah tangga pada level 5,5 persen agar menjadi motor pertumbuhan. Pasalnya, konsumsi rumah tangga menyumbang sekitar 55 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

“Daya beli masyarakat harus dijaga, inflasi lebih rendah, kesempatan kerja yang tinggi dan dengan berbagai intervensi pemerintah baik di bidang pangan dan energi untuk bisa menjaga daya beli,” paparnya.

Sri mengatakan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu instrumen untuk mendorong konsumsi masyarakat. Hingga saat ini, program tersebut telah menyerap 1,7 juta tenaga kerja.

Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Program MBG Diharapkan Atasi Persoalan Gizi Anak dan Kelompok Rentan

Selain itu, pemerintah juga akan terus menjalankan program strategis seperti pembangunan 80 ribu koperasi Desa Merah Putih, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 2,3 juta debitur, serta memperkuat program perlindungan sosial seperti PKH, Kartu Sembako, subsidi upah, dan berbagai bantuan lainnya untuk mendukung kelompok rentan.

Sri menekankan pentingnya pertumbuhan investasi agar target ekonomi 2026 tercapai. Investasi perlu tumbuh sebesar 5,9 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dengan kebutuhan nilai investasi baru mencapai minimal Rp7.500 triliun.

“Indonesia membutuhkan investasi baru pada 2026 untuk mencapai target pertumbuhan yang tinggi,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: