- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Pertamina Targetkan Produksi Migas Naik 3% Meski Dihantam Natural Decline
Kredit Foto: Istimewa
PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk terus mengupayakan peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional di tengah tantangan penurunan alamiah atau natural decline yang mencapai 21 persen setiap tahun.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Jaffee Arizon Suardin, menyatakan bahwa meskipun menghadapi tantangan besar, produksi migas Pertamina diproyeksikan tetap meningkat.
“Pertamina secara oil equivalent per day, prognosa di akhir 2025 ini diperkirakan akan naik 3 persen,” ujar Jaffee dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (1/7/2025).
Baca Juga: Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi, PHE Siap Sukseskan Swasembada Energi Nasional
Jaffee mengatakan, untuk mengatasi tantangan tersebut, Pertamina melakukan berbagai strategi seperti optimalisasi sumur melalui penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), pembukaan sumur baru, serta akuisisi lapangan migas di luar negeri melalui Pertamina Hulu Energi (PHE).
Saat ini, Pertamina menyumbang 69 persen dari total produksi minyak nasional dan 37 persen dari produksi gas nasional. Hingga Mei 2025, produksi migas Pertamina mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD), terdiri atas 559 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 2.800 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
"Subholding Upstream mencatat capaian operasional signifikan hingga pertengahan tahun. Di antaranya adalah penyelesaian pengeboran lima sumur eksplorasi, 341 sumur pengembangan, 523 kegiatan workover, dan 15.424 kegiatan well services," ujarnya.
Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Tegaskan Izin Sumur Minyak Rakyat Hanya yang Sudah Telanjur Dibor
Jaffee melanjutkan, pada 2025 PHE membukukan tambahan sumber daya migas baru baik konvensional maupun nonkonvensional, dengan total potensi sumber daya terambil (2C) sebesar 767 juta barel setara minyak (MMBOE). Selain itu, cadangan terbukti (P1) juga bertambah 40,9 MMBOE.
Dari sisi eksplorasi, Pertamina mencatat keberhasilan operasional di sumur EPN-002 di wilayah onshore Jawa Barat, serta akuisisi data seismik 3D di sejumlah wilayah kerja darat di Sumatera. PHE juga telah melakukan survei seismik 3D seluas 452 kilometer persegi hingga Mei 2025.
"PHE menandatangani Kontrak Bagi Hasil untuk Wilayah Kerja (WK) Melati dan WK Binaya, yang merupakan hasil lelang WK Tahap I dan II tahun 2024," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Advertisement