Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, mengungkapkan perempuan berperan penting dalam kemajuan sektor UMKM di Indonesia.
Pasalnya berdasarkan data, Menteri Maman mengatakan sebanyak 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia saat ini dikelola oleh perempuan.
Baca Juga: Kementerian UMKM Terus Buka Ruang Bagi Tumbuhnya Wirausaha Muda
Menteri Maman menyampaikannya dalam sambutannya pada acara peluncuran program Laksmi (Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi) di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Ini bukan angka yang kecil, ini adalah kekuatan ekonomi yang nyata, dan sudah sepatutnya kita berikan tepuk tangan untuk perempuan Indonesia,” ucapnya, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Rabu (2/7).
Untuk diketahui, program Laksmi merupakan sebuah program pemberdayaan mikro yang secara khusus ditujukan bagi perempuan pengusaha mikro di Indonesia kolaborasi antara Kementerian UMKM dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dan Eramet.
Lebih lanjut, Menteri Maman pun menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi oleh perempuan pelaku usaha. “UMKM perempuan masih menghadapi tantangan serius, terutama terkait akses keuangan dan kemampuan manajerial. Sebanyak 740 juta perempuan di dunia, menurut World Bank dan World Economic Forum, masih belum memiliki rekening bank. Artinya, mereka belum bisa mengakses pembiayaan dengan optimal,” katanya.
Ia juga menambahkan, sebagian besar perempuan juga belum memiliki akses terhadap mentor bisnis yang memadai. “Sebanyak 73 persen perempuan di sektor usaha tidak memiliki akses ini. Padahal, mentoring adalah kunci dalam mengembangkan kapasitas usaha dan membangun jaringan bisnis.”
Menurutnya, Program LAKSMI dirancang untuk menjawab tantangan tersebut melalui penguatan kapasitas usaha, pembinaan berjenjang, hingga dukungan pembiayaan.
“Program LAKSMI adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk menghadirkan ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui program ini, perempuan tidak hanya akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan, tapi juga peluang untuk naik kelas dan memperluas pasar,” kata Menteri UMKM.
Dalam tahap awal, LAKSMI akan melibatkan 1.200 pelaku usaha mikro perempuan di dua wilayah, yakni 800 peserta dari DKI Jakarta dan 400 dari Ternate, Maluku Utara. Peserta akan mengikuti tahapan pelatihan dan kurasi yang ketat.
“Dari 800 peserta di Jakarta, akan disaring menjadi 380 peserta untuk mengikuti masterclass literasi keuangan dan pemasaran digital. Setelah itu, 200 peserta akan lanjut ke sesi mentoring selama lima kali pertemuan. Dari sana, kita akan pilih 50 perempuan pengusaha mikro terbaik yang akan menerima dana hibah dan ikut demo day,” kata Menteri Maman.
Hal serupa juga dilakukan di Ternate, dengan 400 peserta awal yang disaring menjadi 200, dan akhirnya 25 perempuan usaha mikro terbaik akan menerima hibah dan ikut demo day.
Tak hanya itu, Menteri Maman juga menyampaikan bahwa Program LAKSMI merupakan bagian dari upaya lanjutan setelah penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PPPA).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement