PLN Indonesia Power Ubah Hutan Mangrove Bali Jadi Ekowisata Produktif
Kredit Foto: PLN
PT PLN Indonesia Power (PLN IP), berkomitmen menciptakan harmoni antara energi, lingkungan, dan masyarakat kembali diwujudkan melalui program pemberdayaan konservasi mangrove di Batu Lumbang, Denpasar, Bali.
Melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali, PLN IP menggandeng masyarakat setempat untuk merevitalisasi kawasan mangrove yang memiliki fungsi ekologis sekaligus nilai ekonomi dan sosial.
Sekretaris Perusahaan PLN Indonesia Power, Agung Siswanto, mengatakan kawasan konservasi ini kini berkembang menjadi ekowisata berbasis masyarakat, yang tidak hanya melindungi pantai dari abrasi dan intrusi air laut, tetapi juga menjadi destinasi alternatif wisata serta sumber penghidupan baru bagi warga sekitar.
Baca Juga: PLN IP Siapkan 14,5 MW Energi Hijau di Bali
Dia menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan untuk mendukung ketahanan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
"Konservasi mangrove Batu Lumbang adalah contoh nyata bagaimana program tanggung jawab sosial dan lingkungan tidak hanya menjaga ekosistem, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Kami ingin memastikan bahwa kehadiran PLN Indonesia Power membawa nilai lebih, khususnya di Pulau Dewata yang mengedepankan keseimbangan antara alam, budaya, dan pembangunan,” ujar Agung, daalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (4/7/2025).
Ia menambahkan bahwa keterlibatan masyarakat menjadi kunci dalam pengembangan kawasan ini. Dengan memperkuat peran masyarakat sebagai pelaku utama konservasi dan wisata, maka akan mendorong ekonomi di wilayah tersebut.
"Kami yakin bahwa program ini turut mendorong ekonomi kerakyatan dan mendukung kebangkitan sektor pariwisata yang berkelanjutan di Bali,” katanya.
Baca Juga: PLN UIP JBB Tanam 10.000 Mangrove di Penjaringan untuk Tangkal Sampah Plastik
Saat ini, kawasan Batu Lumbang dikelola oleh kelompok masyarakat lokal yang telah mendapatkan pelatihan teknis, bantuan infrastruktur, dan dukungan promosi dari PLN IP. Mereka tidak hanya menjaga kelestarian mangrove, tetapi juga mengembangkan produk lokal seperti makanan olahan, kerajinan tangan, serta menyediakan paket wisata edukatif.
Ketua KUB, I Wayan Kona Antara, mengatakan pihaknya mulai bekerja sama dengan PLN IP UBP Bali sejak memulai upaya konservasi mangrove di pesisir Denpasar.
Menurut Kona, perbaikan ekosistem mangrove telah meningkatkan populasi biota laut seperti ikan dan kepiting bakau, yang berdampak langsung pada peningkatan hasil tangkapan nelayan dan pertumbuhan sektor wisata.
"Sekarang karena mangrove kita bagus dan lebat, maka komoditas tangkapan utama nelayan, yaitu kepiting bakau, meningkat pesat. Pendapatan anggota kami dari menangkap kepiting kini jauh lebih tinggi," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pertumbuhan kawasan mangrove juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
"Sebelum PLN Indonesia Power mendampingi kami, kami hanya cukup untuk makan dan kebutuhan sosial. Sekarang, kami bisa menabung dan menyekolahkan anak-anak hingga ke jenjang pendidikan tinggi. Banyak anak-anak nelayan kini sudah menjadi sarjana,” paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Advertisement