Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perjalanan Panjang Danone, dari Jual Yogurt untuk Obat hingga Sukses jadi Gurita Bisnis Dunia

Perjalanan Panjang Danone, dari Jual Yogurt untuk Obat hingga Sukses jadi Gurita Bisnis Dunia Kredit Foto: Reuters/Christian Hartmann
Warta Ekonomi, Jakarta -

Danone, nama yang kini akrab di telinga masyarakat dunia, terutama lewat merek-merek seperti Aqua, Evian, hingga Nutricia, ternyata bermula dari sebuah inovasi kecil dengan tujuan mulia, yaitu menyelamatkan anak-anak dari infeksi usus. 

Semuanya dimulai pada tahun 1919 di Barcelona, Spanyol. Isaac Carasso, seorang imigran Yahudi dari Salonika (kini Thessaloniki, Yunani), terinspirasi oleh riset ilmuwan peraih Nobel, Ilya Mechnikov, yang meneliti manfaat bakteri baik pada yogurt untuk kesehatan usus. 

Melihat banyak anak-anak Barcelona menderita infeksi pencernaan, Carasso mulai memproduksi yogurt dan menjualnya di apotek dengan nama Danone, yang berasal dari nama panggilan putranya, Daniel, “Daniel kecil”.

Produk yang awalnya dijual sebagai obat, perlahan diterima masyarakat sebagai makanan sehat yang lezat. Kesuksesan awal ini mendorong ekspansi ke Paris pada 1929, dan tak lama kemudian, Danone menjadi merek terkenal di kalangan kelas menengah Prancis.

Masa Perang Dunia II memaksa Daniel Carasso, pewaris bisnis keluarga, memindahkan operasi ke Amerika Serikat. Ia bermitra dengan Joe Metzger dan mengganti nama produknya menjadi Dannon agar lebih mudah diterima pasar AS. Setelah perang, Daniel kembali ke Eropa dan fokus membangun kembali kejayaan Danone di Prancis dan Spanyol.

Namun, fase paling transformatif dari Danone terjadi setelah merger dengan Gervais (produsen keju) pada 1961 dan kemudian dengan BSN (perusahaan kaca milik Antoine Riboud) pada 1973. Inilah awal dari babak baru Danone sebagai konglomerat makanan global.

Baca Juga: Cerita Tony Fernandes Menyelamatkan Maskapai AirAsia hingga Sukses Merajai Asia

Di bawah kepemimpinan Antoine Riboud dan kemudian putranya Franck Riboud, BSN yang semula bisnis kaca, beralih total ke sektor makanan dan minuman. Mereka melakukan serangkaian akuisisi agresif di Eropa dan Amerika untuk membentuk portofolio produk yang kuat: dari yogurt, keju, biskuit, air minum, hingga pasta dan saus.

Transformasi nama menjadi Groupe Danone pada 1994 mencerminkan strategi globalisasi perusahaan, dengan memilih nama paling kuat secara internasional dari seluruh unit bisnisnya. Pada awal 2000-an, Danone mulai merampingkan bisnisnya, yaitu keluar dari sektor non-inti seperti bir, keju, dan biskuit, dan memperkuat fokus pada tiga pilar utama:

Produk Olahan Susu dan Nabati

Yogurt, susu, dan produk berbasis tumbuhan seperti Alpro menjadi andalan utama Danone.

Air Minum Dalam Kemasan

Merek-merek seperti Evian, Volvic, dan Aqua menjadikan Danone sebagai pemain utama di sektor hidrasi global.

Nutrisi Spesialis

Meliputi nutrisi awal kehidupan (susu formula bayi) hingga nutrisi medis melalui merek seperti Nutricia dan Sari Husada.

Baca Juga: Perjalanan WhatsApp, dari Aplikasi Tak Laku hingga Kini Sukses Digunakan 2,9 Miliar Orang

Salah satu langkah strategis Danone yang paling berdampak di Asia Tenggara adalah akuisisi PT Aqua Golden Mississippi pada 1998. Melalui kepemilikan bertahap, Aqua menjadi bagian penting dari Danone, bahkan menyumbang kontribusi besar dalam segmen air minum dalam kemasan. Selain itu, Danone juga mengoperasikan lini nutrisi spesialis di Indonesia melalui Nutricia dan Sari Husada.

Hingga kini, Danone beroperasi di lebih dari 120 negara. Pada tahun 2020, meski dunia dilanda pandemi COVID-19, Danone masih mencatat pendapatan sebesar 28,3 miliar dolar AS dengan laba bersih 2,15 miliar dolar. Meski angka ini menurun dibanding tahun sebelumnya, kekuatan finansial perusahaan tetap solid, dengan total aset mencapai lebih dari 50,9 miliar dolar AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: