Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Melemah Tipis, Pasar Tunggu Kepastian Kebijakan Tarif AS

Wall Street Melemah Tipis, Pasar Tunggu Kepastian Kebijakan Tarif AS Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup melemah tipis pada perdagangan Selasa (8/7), Hal tersebut terjadi setelah sesi yang bergejolak seiring investor menanti kejelasan mengenai arah kebijakan perdagangan serta ancaman tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Rabu (9/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat:

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): turun 0,37% menjadi 44.240,76.
  • S&P 500 (SPX): turun 0,07% ke 6.225,52.
  • Nasdaq Composite (IXIC): menguat 0,03% menjadi 20.418,46.

Pergerakan indeks sangat bergejolak dalam sesi kali ini, pasar saham bergerak bolak-balik antara zona merah dan hijau karena investor bereaksi terhadap berbagai headline tarif yang muncul sepanjang hari.

Trump memperluas cakupan perang dagang global dengan mengumumkan rencana penerapan tarif 50% untuk tembaga impor, dan menegaskan kembali bahwa tarif untuk semikonduktor dan farmasi juga akan diberlakukan dalam waktu dekat.

Meski demikian, ia memberikan kabar baik terkait dengan pembicaraan dagang dengan Uni Eropa dan China. Namun, ia juga mengatakan bahwa ia tinggal menghitung hari untuk mengirimkan surat tarif kepada blok dari Eropa.

"Pasar seperti sedang menahan napas," kata Kepala Strategi Pasar BMO Private Wealth, Carol Schleif.

"Fakta bahwa pasar masih bertahan dekat dengan rekor tertingginya menunjukkan bahwa investor masih memberikan toleransi terhadap berita-berita semacam ini," tambahnya.

Sementara itu, para pelaku pasar menanti dimulainya musim laporan keuangan kuartal II di Juli. Investor berharap hal tersebut akan memberikan petunjuk lebih lanjut terhadap arah pasar saham dari AS.

"Investor juga sedikit lega setelah rencana pengeluaran pemerintah yang disahkan minggu lalu mencakup beberapa kebijakan pajak yang pro-bisnis," ungkap Schleif.

Baca Juga: Yen Tertekan Dolar, Efek Trump Tegaskan Rencana Tarif 25% untuk Jepang

Fokus pasar kini beralih pada risalah rapat kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed). Hal tersebut diyakini akan memberikan petunjuk lebih lanjut terkait kapan bank sentral kemungkinan akan melanjutkan siklus pelonggaran moneternya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: