Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan sekolah rakyat merupakan strategi jangka panjang untuk mengatasi kemiskinan.
Pasalnya melalui pembangunan infrastruktur pendidikan, anak-anak yang merupakan generasi penerus bisa mengakses pendidikan berkualitas, sehingga bisa unggul dan keluar dari kemiskinan.
Baca Juga: Menteri PPPA Minta Perempuan Tidak Ragu Bermimpi dalam Bidang Olahraga
Hal ini disampaikan Menko AHY saat meninjau progres fisik pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Sekolah Rakyat ini adalah sekolah gratis yang diharapkan bisa memutus rantai kemiskinan. Hanya dengan pendidikan yang baik dan berkualitas, anak-anak kita — generasi penerus kita — bisa menjadi generasi yang unggul. Paling tidak, bisa keluar dari jebakan kemiskinan," katanya, dikutip dari siaran pers Kemenko Infra, Rabu (9/7).
Sekolah Rakyat, kata Menko AHY, merupakan program prioritas pemerintah saat ini yang ditujukan untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat miskin di berbagai wilayah Indonesia. Di Jawa Timur, terdapat 12 titik pembangunan sekolah ini, termasuk di Pacitan.
Menko AHY mengungkapkan, di Pacitan Sekolah Rakyat ini telah mencapai progres fisik 86 persen. Fasilitas yang disiapkan meliputi ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, serta asrama. Sekolah ini dirancang sebagai boarding school (sekolah berasrama) yang akan menampung 100 siswa, mayoritas berasal dari keluarga kurang mampu.
"Sesuai dengan cita-cita dan kebijakan Presiden Prabowo Subianto, salah satu program prioritas beliau adalah menghadirkan Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Sekolah ini akan menjadi pusat pendidikan, terutama bagi masyarakat kurang mampu," jelasnya.
Dalam kunjungannya, Menko AHY menyempatkan diri berbincang dengan para calon siswa. Sebanyak 100 siswa akan mulai belajar pada tahun ajaran baru, terdiri dari 66 siswi dan 34 siswa. Ia berharap keberadaan sekolah ini tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga wadah tumbuhnya semangat kolaborasi dan solidaritas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement