- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Hanya Tersisa 4 Emiten di Pipeline IPO, BEI Beberkan Duduk Masalahnya
Kredit Foto: BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa saat ini hanya tersisa empat perusahaan yang masih aktif dalam proses pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) dari deretan panjang calon emiten yang semula tercatat dalam pipeline.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa penurunan jumlah ini tidak semata karena penolakan, melainkan lebih disebabkan pemutakhiran dokumen dan kelengkapan administrasi yang masih berjalan.
“Kalau ada dari daftar yang akhirnya keluar, pertama bisa jadi karena pemutakhiran data atau informasi. Mereka memutuskan laporan keuangannya diperbarui,” kata Nyoman, Rabu (8/7/2025).
Baca Juga: Bursa Efek RI Digeruduk Emiten! 8 IPO Siap Masuk
Ia menambahkan, beberapa perusahaan juga membutuhkan waktu tambahan untuk melengkapi dokumen hukum. Hal ini menjadi bagian penting dalam proses penilaian yang dilakukan oleh otoritas bursa.
“Ada juga yang perlu perbaikan legal document. Mereka masih dalam proses menjawab atau melengkapi,” imbuh Nyoman.
Selain itu, BEI juga tidak menutup kemungkinan bahwa ada perusahaan yang permohonannya ditolak karena tidak memenuhi kriteria IPO yang telah ditentukan. Namun, Nyoman tidak menyebut nama perusahaan yang dimaksud.
Menurutnya, evaluasi BEI dilakukan secara ketat demi menjaga integritas dan kredibilitas pasar modal nasional. “Kita tetap menjaga kualitas perusahaan yang ingin go public,” ujarnya.
Baca Juga: BEI Tanggapi Polemik IPO COIN dan Perubahan Masa Penawaran IPO CDIA
Penyusutan jumlah pipeline emiten ini menjadi sorotan pelaku pasar, mengingat jumlahnya sempat lebih tinggi pada awal tahun. Meski demikian, BEI tetap optimistis akan ada tambahan IPO baru pada semester kedua, seiring rampungnya laporan keuangan per Juni 2025.
Hingga Juli 2025, empat perusahaan lighthouse telah resmi mencatatkan sahamnya di BEI, yaitu PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK), PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI), dan PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA).
BEI menargetkan lima emiten lighthouse—perusahaan dengan kapitalisasi pasar di atas Rp3 triliun dan free floatminimum 15 persen—dapat melantai tahun ini.
Sebagai penutup, BEI mendorong calon emiten untuk terus menjaga kepatuhan, transparansi, dan kesiapan finansial sebagai syarat utama menuju pencatatan saham perdana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement