Siapkan Balasan, Uni Eropa Sinyalkan Rasa Frustrasi Soal Negosiasi Dagang Bareng Trump
Kredit Foto: Istimewa
Uni Eropa mengecam keras ancaman tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Blok tersebut kompak menyuarakan rasa frustasi mereka soal ancaman tarif 30% di 1 Agustus 2025.
Uni Eropa kompak menyebut kebijakan tersebut sebagai sebuah langkah yang sama sekali tidak dapat diterima dan memperingatkan bahwa blok tersebut akan mengambil tindakan balasan jika tidak ada kesepakatan dagang yang tercapai sebelum 1 Agustus.
Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen secara tegas menyebut ancaman tarif yang baru saja keluar sebagai hal yang sama sekali tidak dapat diterima.
Adapun Komisaris Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic menyatakan bahwa meskipun masih ada peluang untuk melanjutkan negosiasi, pihaknya merasa frustrasi terhadap kebuntuan negosiasi dagang dengan Washington.
“Kami tidak pernah meninggalkan meja perundingan tanpa upaya sungguh-sungguh, terutama mengingat kerja keras yang telah dilakukan dan betapa dekatnya kita dengan kesepakatan yang saling menguntungkan,” kata Sefcovic, dilansir dari Reuters, Selasa (15/7).
“Tetapi seperti yang saya katakan, dibutuhkan dua tangan untuk bertepuk tangan,” lanjutnya.
Sefcovic menambahkan bahwa semua negara anggota sepakat bahwa mereka harus siap melakukan tindakan balasan jika negosiasi gagal.
Adapun Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan bahwa pihaknya telah menyusun daftar tarif balasan senilai €21 miliar terhadap barang-barang asal AS. Hal tersebut akan diterapkan apabila kesepakatan tak kunjung tercapai dengan Trump.
Sementara Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menyatakan bahwa pembicaraan dagang masih berlangsung dengan Uni Eropa.
“Kita lihat saja, masih ada beberapa minggu tersisa,” ujar Hassett.
Baca Juga: Presiden Von der Leyen Ungkapkan Tiga Pilar Kesepakatan Uni Eropa–Indonesia
Meskipun Uni Eropa sejauh ini menahan diri dari membalas secara langsung untuk mencegah eskalasi perang dagang yang saling membalas, para menteri luar negeri negara anggota blok tersebut tampak semakin siap untuk melakukan pembalasan terhadap AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement