Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gratiskan Biaya Admin, Toco Catat Lonjakan Pengguna

Gratiskan Biaya Admin, Toco Catat Lonjakan Pengguna Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gonjang-ganjing di dunia marketplace Indonesia dalam satu hingga dua bulan terakhir membuka mata banyak pengusaha, tak terkecuali UMKM, terhadap pentingnya memilih platform yang adil dan berkelanjutan.

Di saat banyak penjual online mulai tertekan oleh tingginya biaya administrasi dan kebijakan yang dianggap timpang di marketplace terbesar saat ini, muncul Toco.id atau Toco, sebuah platform e-classified baru, yang hadir bak angin segar bagi para seller dan buyer.

Menanggapi fenomena migrasi besar ini, Arnold Sebastian Egg, Founder sekaligus CEO Toco.id, mengaku cukup terkejut melihat lonjakan pengguna. “Semuanya terjadi secara organik,” ujarnya.

Baca Juga: Pajak E-Commerce Bisa Jadi Bumerang? CORE Minta Pemerintah Gak Gegabah!

Hanya dalam waktu beberapa pekan sejak awal Juni 2025, jumlah seller di Toco melonjak dari hanya ratusan menjadi ratusan ribu per Juli 2025. Bahkan total produk sudah mendekati angka dua jutaan item baik produk di marketplace maupun classified dari berbagai kategori, mulai fashion, elektronik, gadget, F&B, perlengkapan rumah tangga, otomotif, jasa hingga hobi.

Secara siginifikan, aktifitas penggunaan Toco pun meningkat hingga menembus 1 jutaan active users perbulan. Arnold menegaskan bahwa kebijakan bebas biaya admin seumur hidup adalah bentuk komitmen pribadinya kepada para seller. “Itu janji saya kepada mereka. Saya yang tandatangani sendiri,” tegasnya.

Sertifikat bebas biaya admin seumur hidup sendiri bisa dicek secara digital melalui akun masing-masing seller setelah mendaftar di Toco. Sebagai strategi monetisasi yang lebih sehat, Toco hanya mengenakan biaya parkir flat Rp2 ribu per transaksi, bukan dari potongan komisi penjualan. 

“Ini seperti konsumen datang ke toserba atau mini market atau mall terus mereka bayar parkir. Tapi di Toco, promo berasal dari seller, bukan dari e-commerce,” tambah pria yang akrab disapa Mas Arno itu. 

Baca Juga: Pajak E-Commerce Jadi Wujud Perlakuan Setara bagi UMKM

Dari sisi pedagang, salah satu yang melakukan migrasi ke Toco adalah Andri Wibowo, pemilik toko office one stationery asal Jakarta. Ia menjelaskan sebelumnya penjualan di marketplace besar menurun signifikan akibat biaya admin yang terus naik.

"Sekarang biaya admin bisa sampai 14%, ditambah ongkir yang makin mahal karena sistem volumetrik. Ini jelas memberatkan kami," ujar Andri.

Andri lantas mendapat info soal Toco dari komunitas Facebook dan langsung tertarik karena adanya kebijakan bebas biaya admin seumur hidup. “Itu langsung bikin saya tertarik. Saya daftar dan mulai pindahin produk ke Toco,” tuturnya.

Sejak saat itu, ia mulai merasakan dampak positif, terutama dengan dukungan customer service Toco yang dinilai sangat membantu dan kooperatif.

Senada dengan Andri, pemilik toko mainan Toyybokki asal Malang, Henry,  juga menyuarakan keresahannya terhadap kondisi marketplace besar saat ini. Menurutnya, ketimpangan sistem return, COD yang rawan disalahgunakan, serta tekanan dari fee admin yang tidak transparan membuat para seller UMKM seperti dirinya semakin terhimpit.

Marketplace sekarang sudah tidak memperhatikan kualitas ekosistem. Seller hanya dijadikan objek, bukan partner,” ujar Henry.

Baca Juga: Marketplace Khusus Instansi Pengelola APBN, Memangnya Ada?

Kehadiran Toco turut diakui menguntungkan bagi seller asal Bali. Bu Gek, pemilik toko Supershop di Denpasar Barat yang menjual perlengkapan rumah tangga, menyebut Toco sangat membantu untuk pelaku usaha rumahan seperti dirinya.

Tak hanya dari sisi seller, buyer juga mulai menunjukkan minat besar terhadap Toco. Salah satunya adalah Devi dari Tangerang, yang mengenal Toco dari konten viral influencer di media sosial.

Sejak itu, ia kerap menggunakan Toco untuk membeli kebutuhan kantor dan alat tulis karena harga yang ditawarkan seller di Toco lebih murah dibanding marketplace lain.

“Saya pilih pengiriman reguler, barang sampai dalam 1–3 hari. Seller cepat merespons chat saya, transaksi diproses cepat, dan saya juga mendapat notifikasi berkala tentang status pengiriman. Apalagi harga lebih murah di Toco, mungkin karena tidak ada biaya admin bagi seller jadi bisa bersaing harganya," jelas Devi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: