Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya peran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan oleh kota-kota besar yang terus mengalami pertumbuhan penduduk.
Hal tersebut disampaikan Menko AHY saa meninjau IPAL Losari di Kota Makassar, Sulawesi Selatan di sela waktu transitnya dari Palu menuju Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Menteri PPPA Fokuskan Pendampiangan Psikologis Anak Korban Kekerasan di Cianjur
Ia menyampaikan proyek IPAL ini telah beroperasi dan menjadi bagian dari upaya nasional dalam meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan.
“Instalasi pengelolaan air limbah ini merupakan proyek yang dibiayai oleh APBN, lahannya merupakan properti Pemerintah Kota Makassar, dan pembangunannya juga melalui mekanisme loan dari Asian Development Bank (ADB). Mudah-mudahan ini bisa semakin optimal,” ujar Menko AHY, dikutip dari siaran pers Kemenko Infra, Rabu (16/7).
Menko AHY menegaskan, keberadaan IPAL seperti di Losari sangat krusial, mengingat masyarakat urban, baik rumah tangga maupun industri, memproduksi limbah setiap hari. Oleh karena itu, pengelolaan limbah tidak bisa ditunda dan harus dilakukan secara sistematis agar air limbah dapat diolah kembali dan menjadi bersih sebelum dibuang ke lingkungan.
“Instalasi pengelolaan air limbah ini penting sekali bagi masyarakat urban, bagi masyarakat kota yang semakin padat penduduknya. Rumah tangga dan industri itu setiap saat memproduksi limbah. Oleh karena itu, limbah ini harus dikelola dan diolah agar menjadi bersih kembali,” tegasnya.
Menko AHY juga menjelaskan bahwa, berdasarkan paparan dari pihak Kementerian PUPR, IPAL Losari berdiri di atas lahan sekitar 2,3 hektare, menggunakan sistem pengolahan yang sudah terbukti dan melewati tahapan-tahapan teknis yang ketat. Output akhirnya—air hasil olahan—bisa kembali dialirkan ke badan air karena telah melalui proses secara khusus. Namun demikian, pemanfaatan kapasitas IPAL saat ini masih jauh dari maksimal.
“Saat ini baru dimanfaatkan kurang dari 10 persen dari kapasitas sesungguhnya. Instalasi ini sebenarnya mampu mengolah hingga 14.000–16.000 meter kubik per hari, tetapi saat ini baru sekitar 1.200 meter kubik per hari. Artinya, masih banyak potensi yang belum digunakan,” terang Menko AHY.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement