Dulu Merugi, Aladin Syariah (BANK) Kini Raup Cuan Rp83 Miliar di Semester I 2025
Kredit Foto: Bank Aladin
PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) berhasil membalikkan kinerja keuangannya di paruh pertama 2025. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, laba bersih yang dikantongi mencapai Rp83,12 miliar.
Angka itu melonjak 244% dibandingkan periode sama tahun lalu yang masih mencatat rugi Rp57,57 miliar. Kenaikan ini sekaligus mendongkrak laba per saham dasar menjadi Rp5,97, berbalik arah dari sebelumnya rugi Rp4,14 per saham.
Pendapatan dari penyaluran dana Rp379,75 miliar, naik dari Rp255,29 miliar. Pendapatan setelah distribusi bagi hasil Rp172,86 miliar dari sebelumnya Rp119,79 miliar.
Baca Juga: Cerita Bisnis John Kusuma, dari Bisnis Rokok Nojorono hingga Bank Aladin Syariah
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer pun meningkat menjadi Rp206,89 miliar, dari sebelumnya Rp135,5 miliar.
Sementara hak bagi hasil yang menjadi milik bank turut melesat ke angka Rp173,68 miliar dari Rp121,09 miliar. Pendapatan usaha lainnya pun tak kalah cemerlang dengan torehan Rp179,29 miliar, melonjak tajam dari Rp61,45 miliar.
Rinciannya, pendapatan imbalan jasa perbankan melonjak jadi Rp165,39 miliar dari Rp56,27 miliar. Keuntungan penjualan surat berharga turut menyumbang Rp13,89 miliar, naik dari Rp5,11 miliar.
Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat, BI Catat Kinerja Juni 2025 Hanya 7,77%
Di sisi beban, Bank Aladin mencatat beban gaji dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp78,22 miliar, menurun dari Rp104,02 miliar. Namun, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp106,4 miliar dari Rp83,92 miliar. Beban promosi juga meningkat ke Rp43,37 miliar, dari Rp39,71 miliar.
Beban penyusutan dan amortisasi membengkak menjadi Rp22,14 miliar dari Rp14,97 miliar. Total beban operasional selama semester I 2025 mencapai Rp258,58 miliar, naik dari Rp249,43 miliar.
Dari sisi posisi keuangan, total aset perseroan mencapai Rp10,34 triliun, naik dari Rp9,36 triliun. Total ekuitas Bank Aladin naik signifikan menjadi Rp10,34 triliun dari Rp9,36 triliun di akhir 2024. Meski total liabilitas juga naik menjadi Rp938,74 miliar dari Rp813,46 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement