Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Desak Perbankan Segera Turunkan Suku Bunga Kredit Usai BI Rate Dipangkas

BI Desak Perbankan Segera Turunkan Suku Bunga Kredit Usai BI Rate Dipangkas Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengimbau perbankan untuk segera menurunkan suku bunga kredit guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Imbauan tersebut disampaikan usai BI kembali memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% dalam Rapat Dewan Gubernur Juli 2025.

“Imbauan kami, yuk bersama-sama turunkan suku bunga. Mari kita dorong kredit dan pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan rakyat,” kata Perry dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga: Kredit Perbankan Melambat, BI Suntik Rp4 Triliun! Insentif Likuiditas Cair Rp376 Triliun

Perry mencatat bahwa meski suku bunga acuan telah turun, bunga kredit perbankan masih stagnan di level tinggi, yakni 9,16% pada Juni 2025, hanya sedikit turun dari 9,18% pada Mei. Sebaliknya, suku bunga deposito justru naik dari 4,81% menjadi 4,85% pada periode yang sama.

BI menilai kondisi tersebut kontraproduktif terhadap upaya pelonggaran kebijakan moneter. Oleh karena itu, BI mendorong perbankan menyesuaikan suku bunga secara lebih agresif demi meningkatkan penyaluran kredit.

Baca Juga: Kredit Lesu, NPL Naik! Sektor Perbankan Masuk Mode Waspada

Untuk memperkuat dorongan tersebut, BI juga telah menyalurkan insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebesar Rp376 triliun hingga pekan pertama Juli 2025. Dana itu disalurkan ke sektor-sektor prioritas seperti pertanian, perumahan rakyat, perdagangan, transportasi, pariwisata, UMKM, serta sektor hijau.

Perry menambahkan, pelonggaran likuiditas yang dilakukan BI juga tercermin dari tren penurunan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN), yang diharapkan dapat mendorong bank lebih aktif menyalurkan kredit ketimbang menempatkan dana di instrumen investasi.

“Tentu saja kami menyadari bank akan tetap berhati-hati dalam melakukan assesment sektor dan korporasi yang layak mendapatkan kredit,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: