Kredit Perbankan Melambat, BI Suntik Rp4 Triliun! Insentif Likuiditas Cair Rp376 Triliun
Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) mencapai Rp376 triliun hingga minggu pertama Juli 2025, naik dari Rp372 triliun pada pertengahan Juni. Insentif ini diberikan untuk mendorong pertumbuhan kredit perbankan yang tengah melambat.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, insentif tersebut disalurkan kepada bank BUMN sebesar Rp167,1 triliun, bank swasta nasional (BUSN) Rp166,7 triliun, bank pembangunan daerah (BPD) Rp36,8 triliun, dan kantor cabang bank asing (KCBA) sebesar Rp5,8 triliun.
Baca Juga: Tarif Trump yang Bikin Ekonomi Dunia Gonjang Ganjing Berlaku Agustus, BI Waspadai Dampaknya
“KLM disalurkan ke sektor-sektor prioritas seperti pertanian, perumahan rakyat, konstruksi, perdagangan, manufaktur, transportasi, pariwisata, UMKM, ultra mikro, dan sektor hijau,” ujar Perry dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Ia menegaskan, BI akan terus memperkuat kebijakan KLM guna mendorong penyaluran kredit ke sektor-sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, selaras dengan program Asta Cita Pemerintah.
Baca Juga: BI Dalami Dampak Penurunan Tarif Impor AS ke Indonesia
Meski demikian, BI mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Juni 2025 hanya sebesar 7,77% secara tahunan (year-on-year/yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,43% yoy.
Menurut Perry, perlambatan tersebut disebabkan oleh sikap perbankan yang lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Ia menyatakan bahwa BI akan terus memantau perkembangan ini dan menyiapkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif guna memperkuat fungsi intermediasi perbankan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement