Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KAI Mulai Uji Coba Sistem Panic Button, Siap Dongkrak Keamanan Perjalanan Kereta Api

KAI Mulai Uji Coba Sistem Panic Button, Siap Dongkrak Keamanan Perjalanan Kereta Api Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kereta Api Indonesia (Persero), Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Dinas Perhubungan Kota Semarang menggelar uji coba sistem panic button di Perlintasan Sebidang Jalan Madukoro (JPL Nomor 6), Semarang, Rabu (16/7).

Vice President Public Relations Kereta Api Indonesia, Anne Purba mengatakan bahwa inovasi ini menjadi bagian dari upaya bersama meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, khususnya di area rawan kecelakaan.

Baca Juga: Pengiriman Hewan Peliharaan Via Kereta Api Tumbuh 22% di Semester I 2025

“Dalam kondisi normal, lampu indikator akan mati. Namun ketika ada gangguan seperti kendaraan mogok di lintasan, petugas dapat menekan tombol darurat. Lampu merah akan berkedip dan sirine berbunyi, sebagai peringatan bagi masinis untuk melakukan pengereman darurat,” jelas Anne Purba, dilansir Kamis (17/7).

Uji coba ini menjadi respons terhadap meningkatnya potensi kecelakaan di titik-titik  krusial dalam keselamatan perjalanan kereta api, terlebih dengan kecepatan kereta api yang kini dapat mencapai 120 km/jam.

Sistem panic button yang diuji terdiri dari tiga komponen utama: tombol darurat, panel kontrol, serta lampu dan sirine peringatan. Tombol darurat ditempatkan di pos penjaga perlintasan dan terhubung dengan sistem peringatan visual dan audio yang menjangkau hingga satu  kilometer ke kiri dan kanan perlintasan.

Desain sistem ini mempertimbangkan jarak pengereman optimal, sehingga masinis memiliki waktu yang cukup untuk menghentikan kereta dengan aman. Menurut Anne, teknologi ini menjadi bagian dari strategi modernisasi keselamatan oleh KAI.

“Lewat sistem panic button, kami ingin menghadirkan solusi praktis dan terukur dalam mencegah kecelakaan. Ini langkah nyata kami dalam menghadirkan perjalanan yang makin aman, selamat, dan andal,” ujarnya.

Kehadiran teknologi ini tidak hanya menjadi alat bantu teknis, tetapi juga memperkuat peran aktif petugas penjaga perlintasan dalam merespons situasi darurat secara cepat dan tepat.

Dipilihnya Semarang sebagai lokasi uji coba didasarkan pada kompleksitas lalu lintasnya yang padat dan dinamis. Dengan jumlah perjalanan kereta api yang terus meningkat, sistem ini diharapkan dapat menjadi standar keselamatan baru yang bisa diterapkan di perlintasan sebidang berisiko tinggi lainnya.

KAI juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui kampanye keselamatan daring dan luring agar kesadaran publik terhadap disiplin berlalu lintas semakin meningkat.

Baca Juga: 103,6 Juta Liter Digunakan, Layanan Kereta Api Serap Hampir Setengah Kuota Subsidi BBM

“Keselamatan bukan hanya soal teknologi, tapi juga budaya. Maka kami terus berinovasi dan melibatkan semua pihak demi mewujudkan perlintasan yang lebih aman bagi semua pengguna jalan dan pelanggan kereta api,” tutur Anne.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: