Kredit Foto: SKK Migas
Harga minyak mentah dunia nyaris tidak berubah pada perdagangan hari Jumat (18/7). Hal ini menyusul kabar ekonomi yang beragam dari Amerika Serikat (AS). Selain itu, ada kekhawatiran terhadap pasokan minyak global menyusul sanksi baru terhadap Rusia.
Dilansir dari Reuters, Senin (21/7), Kontrak Brent crude turun 0,3% dan ditutup di US$69,28. Sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 0,3% menjadi US$67,34.
Baca Juga: Siap Balas Trump, Rusia Kecam Pengiriman Senjata Baru ke Ukraina
Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan menyusul data pembangunan rumah tapak (single-family home) tercatat turun ke level terendah dalam hampir satu tahun ini pada Juni. Hal ini dipicu oleh tingginya suku bunga hipotek dan ketidakpastian ekonomi yang membuat pembelian rumah melambat, mengindikasikan kontraksi sektor perumahan pada kuartal kedua.
Namun di sisi lain, laporan terpisah menunjukkan bahwa sentimen konsumen negara itu membaik pada Juli. Ekspektasi inflasi juga kembali menurun. Penurunan inflasi ini bisa membuka peluang bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga, yang dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.
Di Eropa, Uni Eropa telah mencapai paket sanksi ke-18 terhadap Rusia. Ia mencakup langkah-langkah baru untuk melemahkan industri energi dan minyak dari negara terkait, termasuk di antaranya adalah pelarangan impor seluruh produk minyak yang diolah dari minyak mentah Rusia.
“Reaksi pasar terhadap sanksi baru dari Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap minyak Rusia tergolong minim,” ujar Analis Capital Economics.
Namun, larangan ini tidak berlaku untuk impor dari negara-negara seperti Norwegia, Inggris, AS, Kanada, dan Swiss.
Baca Juga: Bahlil Pastikan Impor Migas Dari AS Harus Saling Menguntungkan
“Hal ini mencerminkan keraguan investor bahwa Trump akan benar-benar menerapkan ancamannya, serta keyakinan bahwa sanksi Eropa tidak akan lebih efektif dari upaya sebelumnya," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement