Kredit Foto: Unsplash/GR Stocks
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengungkapkan pihaknya ingin memperluas jaringan distribusi film Indonesia, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Sehingga dirinya mendukung film Indonesia seperti Rangga & Cinta supaya bisa menembus tayang ke layar global dalam pertemuan bersama Miles Film yang berlangsung di Gedung Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kemitraan dengan GOBELINS Sangat Penting untuk Kembangkan SDM Kreatif RI
Pertemuan tersebut membahas pengembangan aktivasi kolaborasi dan pendistribusian film Indonesia.
Kementerian Ekraf akan mengkaji indikator pendistribusian film ke negara lain dengan memahami preferensi dan potensi dari konten produksi film serta aktivasi promosi film tersebut.
"Kementerian Ekraf akan mendukung Film Rangga & Cinta dengan bentuk kolaborasi bersama berbagai pihak untuk merancang promosi atau pemasaran film yang kreatif," ucap Wamen Ekraf, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Senin (21/7).
Wamen Ekraf Irene menilai perlu ada upaya strategi menjangkau layar lokal terlebih dahulu dalam jalur menghidupkan koridor ekonomi kreatif Jakarta dari Blok M sampai Kota Tua.
Wamen Ekraf Irene juga menambahkan salah satu pendekatan atau aktivasi kolaborasi bisa dilakukan dengan InJourney supaya bisa buat aktivasi di Bandara International Soekarno Hatta, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Garuda Indonesia, dan tempat atau kanal lain untuk mewujudkan kolaborasi lintas sektor yang mendukung industri film Indonesia.
“Salah satu subsektor ekonomi kreatif seperti film harus terus berjalan dan terjaga ekosistemnya. Maka, suatu karya film harus bisa menjadi Intellectual Property (IP) yang harus diperhatikan aspek keuangan, strategi distribusi, dan aktivasi kolaborasi dengan berbagai lembaga maupun jenama lokal sehingga peningkatan kerjasama bisa membawa nilai tambah ekonomi,” imbuh Wamen Ekraf Irene.
Miles Film merupakan rumah produksi yang berdiri sejak 1995 dan dikenal sebagai pelopor kebangkitan perfilman Indonesia dengan merilis Petualangan Sherina (2000) dan Ada Apa Dengan Cinta (2002) yang menandai kembalinya drama remaja di industri film Indonesia. Selama lebih dari dua dekade, Miles Film telah menghasilkan berbagai macam format film seperti art house, dokumenter, film pendek, film panjang, yang biasanya menjadi box office untuk layar film nasional.
Salah satu IP film unggulan Miles Film yaitu Ada Apa Dengan Cinta (2002) yang meraih lebih dari 2,7 juta penonton dan Ada Apa Dengan Cinta 2 (2016) yang meraih lebih dari 3,7 juta penonton. Jumlah penonton tertinggi diraih untuk film Laskar Pelangi (2008) yang mencapai lebih dari 4,7 juta penonton.
Produser Miles Films, Mira Lesmana, menilai keberadaan Kementerian Ekraf menjadi harapan bagi industri kreatif khususnya subsektor film untuk mendorong para sineas perfilman nasional terus berkarya dan karya filmnya memiliki jalur distribusi yang lebih luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement