Rantai Pasokan dan Maksimalkan Teknologi AI Jadikan China Raksasa Otomotif Dunia, Bos Nvidia Dibikin Takjub
Kredit Foto: Ist
Pameran Rantai Pasokan Internasional China (China International Supply Chain Expo/CISCE) tengah berlangsung.
Dalam event otomotif itu diperlihatkan bagaimana gambaran tentang robot yang memproduksi mobil mungkin hanya ada di film, tapi saat ini sudah terwujud.
Setiap beberapa puluh detik, sebuah kendaraan listrik meluncur dari lini perakitan otomatis di China, terlihat robot bekerja dengan presisi tinggi dan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mengatur produksi dengan efisiensi yang sempurna.
"Industri EV di China dalam lima tahun terakhir mungkin merupakan (perkembangan) yang paling mengejutkan bagi dunia," kata Jensen Huang, CEO raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Nvidia.
Pada paruh pertama 2025, produksi dan penjualan kendaraan energi baru (new-energy vehicle/NEV) melampaui 6,9 juta unit, naik lebih dari 40 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut Asosiasi Manufaktur Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM).
Dikutip dari Xinhua, ekspor kendaraan dari China melonjak 75,2 persen selama periode yang sama.
Di balik statistik yang mengesankan tersebut, terdapat revolusi yang lebih dalam mulai dari rantai pasokan yang saat ini sangat solid dan menyeluruh.
Tak hanya itu, ditunjang juga oleh lini perakitan berteknologi AI hingga lonjakan kolaborasi lintas perbatasan, sektor otomotif China sedang merangkul masa depan yang lebih pintar dan lebih terhubung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement