Kredit Foto: Freepik
Harga bitcoin turun tajam hingga mencapai US$116.000 di Rabu (23/7). Hal ini menyusul meningkatnya optimisme pasar yang mendorong investor untuk beralih ke aset berisiko.
Dilansir dari Coindesk, Kamis (24/7), Wakil Chief Executive Officer Bitpanda, Lukas Enzerdorfer-Konrad mengatakan bahwa hal ini menyusul adanya kesepakatan dagang antara Jepang dan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: JP Morgan Lirik Kripto: Bitcoin dan Ether Bakal Menjadi Jaminan Pinjaman
Namun bitcoin justru bergerak dengan cukup stabil meski dalam penurunan. Hal ini karena alokasi modal justru menunjukkan pergeseran ke taruhan yang lebih berisiko.
“Kami melihat pergeseran momentum yang jelas di pasar kripto, dengan rotasi modal yang kuat dari Bitcoin ke altcoin,” kata Lukas Enzerdorfer-Konrad.
“Ekosistem kripto secara umum menunjukkan kesehatan yang baik, dan saat ini investor memiliki lebih banyak pilihan selain hanya BTC dan ETH," tambahnya.
Exchange-traded funds (ETF) terkait aset kripto juga masih menarik arus masuk dana, menandakan sentimen risiko yang membaik.
Non-Fungible Token (NFT) di sisi lain juga mengalami kebangkitan, dengan kapitalisasi pasarnya melonjak dalam satu minggu ini hingga 35,6%. Lonjakan ini terjadi setelah periode pasar lesu berkepanjangan yang ditandai dengan penurunan volume penjualan serta penutupan atau perubahan arah sejumlah marketplace ke perdagangan token.
Baca Juga: Tingkatkan Likuiditas, Multi Medika (MMIX) Berencana Bagikan Saham Bonus ke Investor
“Apakah ini menandai awal dari musim altcoin yang berkelanjutan masih harus dilihat. Tapi reli saat ini menunjukkan betapa cepatnya sentimen bisa berubah ketika kepercayaan dan likuiditas kembali,” tutur Konrad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement