RI Dapat Tarif Ekspor Terendah dari AS, Airlangga Bandingkan dengan Malaysia Hingga India
Kredit Foto: Istimewa
Pemerintah Indonesia berhasil mengamankan penurunan tarif ekspor ke Amerika Serikat dari 32% menjadi 19% dalam kerangka kerja sama bilateral yang diumumkan melalui Joint Statement on Framework for United States–Indonesia Agreement on Reciprocal Trade. Penurunan ini menjadikan tarif ekspor Indonesia ke AS sebagai salah satu yang terendah dibanding negara-negara pesaing di kawasan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil perundingan langsung antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Bikin Pusing Mitra Dagang, Ternyata Begini Cara Trump Bernegosiasi Soal Tarif AS
“Indonesia ini mendapatkan penurunan tarif salah satu yang paling rendah dibandingkan negara-negara lain yang dianggap mengakibatkan neraca perdagangan Amerika Serikat defisit,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Kamis (24/7/2025).
Ia menjelaskan, tarif Indonesia yang turun dari 32% menjadi 19% menunjukkan kepercayaan AS terhadap posisi strategis Indonesia dalam rantai pasok global. Sementara itu, negara-negara lain di kawasan menghadapi tarif yang lebih tinggi.
Filipina misalnya, saat ini dikenakan tarif 19% setelah sebelumnya naik dari 17% ke 20%. Malaysia tetap pada level 25%, Thailand di angka 36%, dan Vietnam menghadapi skema tarif dua tingkat yakni 20% dan 40% tergantung asal barang.
Baca Juga: Tarif Impor AS ke RI Paling Rendah dari Negara ASEAN dan Pesaing Ekspor
Penurunan tarif ini dinilai penting bagi sektor-sektor ekspor unggulan Indonesia seperti tekstil, garmen, sepatu, dan apparel, yang selama ini bersaing ketat dengan produk serupa dari Bangladesh, Pakistan, dan India. Bangladesh dikenai tarif 35%, Pakistan 29%, dan India 27%.
“Yang perlu kita lihat juga adalah negara-negara produsen pesaing ekspor unggulan Indonesia. Untuk produk tekstil, apparel, dan sepatu, Bangladesh masih dikenakan tarif 35%, Pakistan 29%, dan India 27%,” ujar Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement