Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produksi Pangan di Kerinci Punya Potensi untuk Ekspor ke Singapura dan Malaysia

Produksi Pangan di Kerinci Punya Potensi untuk Ekspor ke Singapura dan Malaysia Kredit Foto: Antara/Abriawan Abhe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Kerinci sebagai pusat produksi pangan strategis di Provinsi Jambi. Dengan dukungan pemerintah pusat, daerah ini diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga menjadi pemasok bagi wilayah sekitar hingga negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

“Ini mutlak swasembada, kami siapkan 12 ribu hektare lahan optimasi lahan (Oplah),” tegas Mentan Amran dalam kegiatan Gerakan Percepatan Tanam di Desa Tanjung Mudo, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, Rabu (23/7/2025).

Selain penyediaan lahan, Kementerian Pertanian (Kementan) juga memberikan berbagai bantuan, termasuk alat dan mesin pertanian (alsintan), perbaikan irigasi, serta dukungan teknis lainnya. Langkah ini merupakan upaya untuk memperkuat swasembada beras di Jambi sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan dari provinsi lain, yang selama ini memicu inflasi.

Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan Koperasi Desa Merah Putih, Pupuk Indonesia Optimis KDMP Jadi Motor Wujudkan Swasembada Pangan

“Kami harap Jambi juga swasembada beras agar tidak mengambil beras dari tempat lain dan itu menekan inflasi. Nanti, arah kita 2-3 tahun ke depan, bagaimana menyuplai negara tetangga yang dekat, yaitu Singapura dan Malaysia,” jelasnya.

Mentan Amran menekankan potensi besar Kabupaten Kerinci yang saat ini telah surplus beras. Ia menegaskan bahwa daerah ini perlu mendapat dukungan penuh untuk meningkatkan produksi lebih lanjut. “Ini besar potensinya. Sekarang kan Kerinci sudah surplus. Tinggal kita tambah lagi untuk menyuplai kabupaten lainnya atau negara tetangga,” ujarnya.

Bupati Kerinci, Monadi, mengungkapkan bahwa produksi padi di kabupatennya pada 2024 mencapai 87.791 ton dengan luas panen 16.332 hektare dan produktivitas 5,3 ton per hektare. Hal ini menghasilkan surplus beras sekitar 30.887 ton.

“Kabupaten Kerinci bisa dikatakan sudah surplus beras. Tapi kalau memang ini bisa dioptimalkan dengan potensi yang ada, dari IP (indeks pertanaman) yang satu menjadi dua, insyallah kami yakin dan percaya surplus beras dapat menopang produksi Provinsi Jambi. Tentu irigasi juga menjadi faktor penentu di tempat ini,” paparnya.

Baca Juga: Ratusan Ribu Lapangan Kerja Bakal Terbuka Lewat 18 Proyek Hilirisasi

Sementara itu, Gubernur Jambi, Haris, melaporkan adanya peningkatan produksi pangan di provinsi tersebut pasca-COVID-19. Ia menyampaikan apresiasi atas kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah yang menguntungkan petani.

“Waktu COVID-19 harga agak turun, sehingga sebagian petani kita itu alih fungsi lahannya. Tapi insyaallah sekarang dengan harga sudah betul-betul bagus dari pemerintah dan kami juga sudah ada peraturannya bahwa tidak ada lagi yang alih fungsi lahannya, insyaallah sudah stabil,” ucapnya.

Dengan berbagai upaya ini, Jambi diharapkan tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga menjadi salah satu lumbung pangan nasional yang berkontribusi bagi stabilitas pasokan regional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: