Penguin Solutions Ekspansi ke Indonesia, Targetkan Pertumbuhan Pasar 20% di 2026

Stephen Greene, VP Global Marketing Advanced Computing Penguin Solutions, mengatakan bahwa pihaknya sedang berencana memperluas ekspansi pasar ke Indonesia setelah mengakuisisi Stratus Technologies Inc dan rebranding menjadi entitas Penguin Solutions. Adapun Stratus telah beroperasi di Indonesia sejak 2022 silam. 

Di Indonesia, kata Stephen Greene, pihaknya bakal mendukung solusi teknologi berbagai industri dengan target pertumbuhan pasar mencapai 20% pada 2026. 

“Misalnya dalam sistem perbankan, kami membantu transaksi uang, gaji, dan berbagai layanan keuangan lainnya agar dapat berjalan tanpa gangguan,” ujarnya dilansir Jumat  (1/8/2025). 

Untuk mendukung ekspansi pasar di Indonesia, Penguin Solutions juga memperkuat penetrasi AI di Indonesia seiring dengan tren pertumbuhan global. Menurutnya, berbagai perusahaan di Tanah Air rela menggelontorkan banyak dana segar demi meningkatkan belanja modal IT untuk merespons perkembangan AI dalam mendukung operasional. 

Seiring perkembangan dunia AI, kata dia, konsumen membutuhkan infrastruktur teknologi yang aman, mudah diakses, dan memiliki daya tahan kuat saat beban kerja meningkat. Setiap industri juga membutuhkan spesifikasi AI yang khusus untuk mendorong performa perusahaan. Stephen Greene menganalogikan perbedaan mendasar infrastruktur AI dan IT.

Baca Juga: Sektor Digital Ditargetkan Sumbang hingga 10 Persen pada PDB 2025

Menurutnya, AI seperti mobil balap Formula 1, yang disetel untuk melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga membutuhkan bahan bakar khusus, pemantauan secara konstan, bahkan perawatan dan penanganan spesial yang menyesuaikan kondisi cuaca. 

Lain halnya dengan infrastruktur IT, yang menurutnya seperti mobil boks pengangkut logistik. Kendaraan tersebut dirancang untuk menangani pekerjaan rutin, dengan bahan bakar standar, dan perawatan secara berkala. 

“Infrastruktur AI seperti mobil F1, membutuhkan tenaga ahli dengan keahlian khusus,” imbuhnya. 

Di tempat yang sama, Lin-Hoe Foong, Vice President & MD APeJ Penguin Solutions, menuturkan bahwa klien perusahaan di Indonesia berasal dari berbagai sektor industri, seperti perbankan, minyak dan gas (migas), manufaktur, hingga transportasi. 

“Ke depan kami juga mengincar sistem pembayaran tol, agar mobil dapat terus melaju, tanpa harus tap kartu di gerbang,” tuturnya. 

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia sedang merencanakan proyek Multi Lane Free Flow (MLFF). Sistem MLFF merupakan pembayaran tol otomatis yang memungkinkan pengendara untuk melaju tanpa perlu berhenti di gerbang tol untuk melakukan pembayaran. 

Baca Juga: Enam Menteri Tandatangani Komitmen Jaga Anak di Ruang Digital, Terapkan PP TUNAS

Gerry Santoso, Country Manager Penguin Solutions, menyebutkan pengembangan infrastruktur keuangan, manufaktur, hingga transportasi di Indonesia berjalan masif. Oleh karena itu, pertumbuhan bisnis perusahaan pada 2026 diharapkan mencapai 20%, lebih tinggi dari estimasi 10% pada 2025. 

“Sampai April 2025, kami masih proses transisi setelah Stratus diakuisisi Penguin Solutions. Harapannya pertumbuhan 2026 bisa lebih tinggi [dari 2025] hingga 20%,” jelasnya.

Di sektor keuangan, layanan Penguin Solutions hadir di sistem ATM Bersama, Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX). Perusahaan ke depan juga berencana menjalin kerja sama dengan sejumlah bank buku IV.

Di sektor transportasi, perusahaan melayani sistem komunikasi di LRT Rute Kelapa Gading-Rawamangun. Untuk sektor manufaktur, Penguin Solutions masuk ke industri makanan dan minuman, migas, pertambangan, hingga energi.