Kredit Tumbuh, Maybank Fokus Perkuat Portofolio Segmen UKM hingga Ritel
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Platform digital Bank mengalami pertumbuhan yang kuat. Transaksi pada M2U (ritel) meningkat 24,6% menjadi lebih dari 14 juta, sedangkan M2E (korporasi) mencatat kenaikan 14,0% menjadi lebih dari 2,4 juta transaksi.
Laba Operasional Sebelum Provisi (Pre-Provisioning Operating Income) meningkat 2,8% Y-o-Y menjadi Rp1,24 triliun, meskipun biaya overhead naik 5,8% sehubungan dengan pembaruan infrastruktur teknologi informasi, realisasi inisiatif strategis M25+, serta investasi pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Biaya provisi turun 46,2% pasca pencadangan pre-emptive tahun sebelumnya.
Kualitas aset menguat, dengan rasio Non-performing Loans/NPL membaik sebesar 2,4% (gross) dan 1,5% (net) pada Juni 2025 dari 2,7% (gross) dan 1,7% (net) pada Juni 2024. Saldo NPL menurun sebesar 12,3% Y-o-Y.
Rasio Loan to Deposit/LDR Bank saja tercatat sebesar 89,1%, dan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio/LCR) Bank saja tetap pada tingkat yang sehat sebesar 152,2%, jauh di atas ketentuan regulator sebesar 100%, dan Net Stable Funding Ratio/NSFR Bank saja berada pada level 106,8%.
Rasio Kecukupan Modal (CAR) tetap kuat pada level 26,6% dan CET1 pada level 25,4%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement