Kredit Foto: Ist
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meningkatkan eksposur dan konsumsi produk specialty nasional di dalam dan luar negeri dengan menyelenggarakan Business Matching dan pameran Specialty Indonesia 2025.
Ajang tersebut menghadirkan produk unggulan dari subsektor kopi, teh, kakao, olahan buah, dan olahan susu yang merupakan sektor dengan kontrbusi signfikan terhadap kinerja industri makanan dan minuman (mamin) serta pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Ciptakan Pemerintahan Bersih, Kemenko Perekonomian Bangun Zona Integritas
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, pada pembukaan Business Matching dan pameran Specialty Indonesia di Jakarta, Senin (4/8/2025) mengapresiasi rangkaian kegiatan ini.
Pada pembukaan pameran, turut dihadiri Duta Besar Uni Emirat Arab, serta perwakilan dari Kedutaan Besar Austria, Azerbaijan, Belgia, Bulgaria, Laos, dan Rusia.
“Semoga industri nasional semakin tangguh, menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan berdaya saing global. Maju terus, maju terus, maju terus industri Indonesia!" tegas Faisol, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Selasa (5/8).
Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika menyampaikan, kegiatan Business Matching dan Pameran “Specialty Indonesia” ini merupakan wujud dari komitmen Kemenperin dalam melakukan substitusi impor, penguasaan pasar dalam negeri, pengembangan potensi ekspor serta mendorong perkembangan produk specialty, dengan cara mempertemukan pelaku usaha dengan potential buyer, serta menarik minat masyarakat luas melalui side events yang disesuaikan dengan kondisi dan selera konsumen saat ini.
Putu menambahkan, kegiatan Specialty Indonesia 2025 mendapatkan animo dan antusiasme yang sangat besar tidak hanya dari pelaku usaha industri, tetapi juga komunitas dan masyarakat umum untuk turut berpartisipasi.
“Kegiatan pameran dilaksanakan selama lima hari. Setelah proses kurasi, diperoleh exhibitor sejumlah 42 perusahaan dengan rincian 9 perusahaan pengolahan kakao, 4 perusahaan keju, 11 perusahaan kopi, 13 perusahaan teh, dan 5 perusahaan pengolahan buah,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement