Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sekolah Rakyat Ditargetkan Ada di 159 Lokasi pada September 2025

Sekolah Rakyat Ditargetkan Ada di 159 Lokasi pada September 2025 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Program Sekolah Rakyat, gagasan inovatif Presiden Prabowo Subianto, terus menunjukkan perkembangan pesat. Dari 100 lokasi awal saat diresmikan pada 14 Juli 2025, jumlah titik akan bertambah menjadi 159 lokasi pada September 2025, tersebar di hampir seluruh provinsi. 

Meski belum mencakup semua wilayah, lonjakan ini menjadi bukti kuat komitmen pemerintah untuk menjangkau daerah-daerah terpencil dan memutus rantai kesenjangan pendidikan.

Dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, anak putus sekolah, dan mereka yang nyaris kehilangan kesempatan belajar, Sekolah Rakyat hadir sebagai simbol revolusi pendidikan inklusif dari Sabang hingga Merauke.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah wujud nyata visi Presiden untuk memastikan tidak ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Para menteri di kabinet ini adalah tim yang menerjemahkan gagasan Presiden. Beliau mengajak kita melihat anak-anak yang selama ini tidak bersekolah, putus sekolah, atau hampir tidak punya peluang melanjutkan pendidikan,” ujar Saifullah saat kunjungan ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 9 Bandung, Sabtu malam (9/8/2025).

Berbeda dari sekolah reguler, Sekolah Rakyat tidak membuka pendaftaran umum. Data calon siswa diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional dan diverifikasi melalui kunjungan langsung ke rumah. Tidak ada tes akademik, penilaian hanya berdasarkan kondisi ekonomi dan kesiapan siswa.

“Tidak ada seleksi rumit. Syaratnya sederhana, sesuai kategori ekonomi di data pemerintah dan orang tua memberi persetujuan,” tegas Syaifullah.

Program ini dibangun di atas tiga pilar utama:

  1. Memuliakan wong cilik – Memberi pelayanan terbaik dan menumbuhkan rasa percaya diri bahwa anak-anak dari keluarga kurang mampu berhak untuk sukses.
  2. Menjangkau yang tak terjangkau – Membuka akses pendidikan bagi mereka yang tak mampu bersaing akademik, namun punya semangat belajar.
  3. Mengubah yang tak mungkin menjadi mungkin – Menghadirkan peluang baru, mengubah nasib, dan mewujudkan mimpi yang sebelumnya dianggap mustahil.

Baca Juga: Sekolah Rakyat Bagian Rencana Jangka Panjang Pembangunan Pendidikan Inklusif RI

“Mudah-mudahan kita dimuliakan karena memuliakan orang lain. Sekolah Rakyat hadir untuk mengubah masa depan anak-anak yang selama ini terpinggirkan,” tambahnya.

Melalui kolaborasi lintas kementerian mulai dari Kementerian PUPR, Kemendikdasmen, Kemendagri, hingga Kementerian Keuangan, program ini tidak hanya menjadi solusi untuk menekan angka putus sekolah, tetapi juga membangun fondasi kuat bagi generasi muda yang siap berperan aktif di masa depan.

Meski demikian, perjalanan tidak selalu mulus. Data Kementerian Sosial mencatat 9,7% guru mengundurkan diri dan 1,4% siswa keluar pada fase awal pelaksanaan.

“Pemerintah bergerak cepat menyiapkan guru pengganti tanpa mengganggu proses belajar, sementara bagi siswa yang mundur tetap diberi ruang untuk kembali,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: