Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat bahwa hingga pertengahan Desember 2025, realisasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) telah menjangkau lebih dari 29 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total nilai penyaluran mencapai lebih dari Rp27 triliun. Kebijakan ini merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari penguatan perlindungan sosial nasional.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa BLT sementara diberikan untuk merespons meningkatnya kebutuhan ekonomi masyarakat pada penghujung tahun.
“Kebijakan bapak presiden yang memberikan BLT sementara di 3 bulan terakhir di tahun 2025 sekarang sudah mencapai penyalurannya pada 29 juta lebih keluarga penerima manfaat, nilainya sudah 27 triliunan lebih,” ujar Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Baca Juga: Topang Ekonomi, BLTS Kesra Dipastikan Tepat Sasaran
BLT sementara ini melengkapi program bantuan sosial reguler yang telah berjalan sepanjang 2025, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako. Menurut Gus Ipul, tambahan BLT sementara memperluas jangkauan perlindungan sosial, terutama bagi kelompok rentan di lapisan ekonomi bawah.
“Selama ini bansos reguler baik itu PKH dan sembako diterima oleh kurang lebih 18 juta KPM. Dengan ada tambahan BLTS sekarang ini penerima bansos sebanyak 35 juta KPM lebih di desil 1, 2, 3, dan 4,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) serta pemerintah daerah untuk memastikan ketepatan sasaran penerima bantuan. Proses pemutakhiran data terus dilakukan agar bantuan benar-benar diterima oleh masyarakat yang berhak.
“Dalam rangka penyaluran BLTS ini kami bekerja sama dengan BPS dan juga dengan daerah untuk terus melakukan pemutakhiran data. Mudah-mudahan pada akhir minggu depan kita sudah bisa mencapai lebih dari 31 juta KPM penerima manfaat,” ujar Gus Ipul.
Baca Juga: BLT Kesra Dongkrak Tabungan dan Belanja Rumah Tangga Berpendapatan Rendah
Selain BLT sementara, pemerintah juga menyiapkan langkah lanjutan berupa bantuan sosial adaptif untuk merespons kondisi darurat ekonomi akibat bencana alam. Skema tersebut dirancang sebagai bantalan pemulihan ekonomi bagi masyarakat terdampak.
“Kami juga akan mengusulkan adanya bansos adaptif dalam rangka pemulihan ekonomi korban bencana alam dalam bentuk BLTS kebencanaan,” kata Gus Ipul.
Secara keseluruhan, pagu anggaran bantuan sosial pada 2025 mencapai sekitar Rp75 triliun. Pemerintah menempatkan BLT sementara sebagai instrumen stabilisasi ekonomi jangka pendek, khususnya untuk menjaga konsumsi rumah tangga dan perputaran ekonomi domestik menjelang pergantian tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement