Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gus Ipul: Sekolah Rakyat Buka Ribuan Peluang Kerja

Gus Ipul: Sekolah Rakyat Buka Ribuan Peluang Kerja Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Sosial (Kemensos) mengungkapkan bila operasional 166 Sekolah Rakyat rintisan yang berjalan bertahap sepanjang Juli hingga September 2025 telah menyerap ribuan tenaga kerja baru di sektor pendidikan dan layanan pendukung, sekaligus memperluas aktivitas ekonomi berbasis layanan publik di berbagai daerah.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa seluruh Sekolah Rakyat telah mulai beroperasi sejak pertengahan 2025 dan kini menampung 15.945 siswa. Program tersebut melibatkan 2.407 guru dan 4.442 tenaga kependidikan yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia. 

“Alhamdulillah 166 sekolah rakyat semuanya telah mulai beroperasi. 67 di bulan Juli, Agustus ada 37, dan pada bulan September 66,” ujar Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul,  dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025).

Baca Juga: PTPP Garap Sekolah Rakyat Bengkulu, Nilai Proyek Rp502 Miliar

Menurut Gus Ipul, pelaksanaan Sekolah Rakyat tidak hanya berfungsi memperluas akses pendidikan bagi masyarakat, tetapi juga membuka lapangan kerja formal dan nonformal, terutama bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Kehadiran ribuan pekerja ini turut mendorong perputaran ekonomi lokal melalui belanja operasional sekolah dan kebutuhan pendukung lainnya.

Ia menjelaskan, seluruh Sekolah Rakyat rintisan telah dilengkapi sarana pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut mencakup laptop untuk siswa dan guru, smartboard, serta seragam sekolah.

“Semuanya telah dilengkapi dengan laptop siswa, laptop guru, smartboard, dan juga seragam sekolah. Ada 15.945 siswa, 2.407 guru, dan 4.442 tenaga kependidikan,” kata Gus Ipul.

Dari sisi ekonomi daerah, keterlibatan tenaga kerja dalam jumlah besar ini memperkuat basis ekonomi layanan sosial, khususnya di wilayah yang selama ini memiliki keterbatasan akses pendidikan. Selain gaji tenaga pendidik dan kependidikan, operasional sekolah juga memicu aktivitas ekonomi turunan, seperti pengadaan logistik, jasa pendukung, dan layanan harian lainnya.

Meski demikian, Gus Ipul mengakui terdapat tantangan operasional akibat faktor eksternal, terutama bencana alam. Ia mencatat, sejumlah Sekolah Rakyat sempat terdampak sehingga kegiatan belajar mengajar dihentikan sementara.

“Kaitannya dengan bencana, ada 9 sekolah rakyat yang terdampak. Aktivitas belajar mengajar berhenti sementara, sebagian siswa dipulangkan. Kondisi sekolah sekarang dalam tahap pembersihan, alhamdulillah tidak ada korban,” ujarnya.

Baca Juga: Dorong Pemerataan Pendidikan, Sekolah Rakyat Padukan Akademik dan Keterampilan

Ke depan, Kementerian Sosial berencana melanjutkan penguatan program Sekolah Rakyat secara nasional. Pemerintah juga menyiapkan langkah lanjutan untuk memastikan keberlanjutan operasional dan kualitas layanan pendidikan di seluruh sekolah rintisan.

Gus Ipul menyampaikan kesiapan pemerintah untuk meluncurkan secara resmi penyelenggaraan Sekolah Rakyat rintisan tahun ajaran 2025–2026, setelah seluruh persiapan dan waktu pelaksanaan dinilai memungkinkan.

“Jika nanti sudah ada waktu yang luang, izin untuk bisa meluncurkan secara resmi penyelenggaraan sekolah rakyat rintisan 2025–2026,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: