- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Bahlil: Kapasitas Pembangkit RI Naik 4,4 GW di Semester I 2025, EBT Hanya Tumbuh 0,6%
Kredit Foto: PLN
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan penambahan kapasitas pembangkit listrik nasional sebesar 4,4 gigawatt (GW) sepanjang semester I 2025. Dengan tambahan ini, total kapasitas terpasang pembangkit di Indonesia mencapai 105 GW.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, mengatakan seluruh tambahan kapasitas tersebut sudah berstatus commercial operation date (COD) atau beroperasi secara komersial.
“Sekarang untuk tahun 2025 semester I, itu 105 gigawatt. Artinya selama satu semester, ini terpasang 4,4 gigawatt,” ujar Bahlil dalam konferensi pers capaian kinerja Semester I 2025 sektor ESDM di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Baca Juga: Bahlil Heran Indonesia Kuasai 45% Ekspor Batu Bara Dunia tapi Tak Bisa Kendalikan Harga
Namun, peningkatan tersebut belum diiringi lonjakan signifikan dari pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Tercata kapasitas pembangkit berbasis EBT hanya bertambah 876,5 megawatt (MW). Hal ini membuat porsi bauran EBT naik dari 14,68% pada 2024 menjadi 15,2% atau hanya sekitar 14,5% dari total kapasitas pembangkit nasional.
”Naik 0,6% (EBT) dari tahun 2024. Ini kapasitas terpasang ya,” tambah Bahlil.
Berdasarkan data yang dipaparkan, peningkatan kapasitas berasal dari beberapa pembangkit EBT yang COD pada semester I 2025. Adapun jumlah tersebut merupakan gabungan dari lima pembangkit EBT.
Adapun sejumlah pembangkit yang telah beroperasi pada semester I 2025 diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) sebesar 105,2 megawatt (MW) dari PLTP Lumut Balai, PLTP Ijen, dan PLTP Salak.
Kemudian, 492 MW berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Merangin di Jambi. 8,2 MW berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Merangin Jambi dan PLTM Kanzy Bengkulu.
Baca Juga: Target 23% Bauran EBT 2025 Masih Jauh, Realisasi Baru 14,5%
Selain itu juga terdapat tambahan sebesar 233,3 MW Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 37,8 MW berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang tersebar di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Advertisement