Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk pertama kalinya membukukan laba usaha positif pada kuartal II/2025, menandai tonggak penting setelah serangkaian upaya efisiensi dan diversifikasi pendapatan.
Perusahaan melaporkan laba usaha sebesar Rp21 miliar, berbalik arah dari rugi pada periode yang sama tahun lalu, dengan rugi bersih menyusut 77% menjadi Rp222 miliar.
Secara operasional, kinerja grup mencetak rekor. Nilai transaksi bruto (GTV) inti melonjak 43% year-on-year (YoY) menjadi Rp89,8 triliun, sementara total GTV tumbuh 26% menjadi Rp152,9 triliun.
Baca Juga: Patrick Walujo Raih Gelar CEO Terbaik Asia 2025, Bawa GoTo Cetak Rekor Profitabilitas
Pendapatan bersih proforma naik 23% menjadi Rp4,3 triliun. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang disesuaikan (adjusted EBITDA) mencatat surplus Rp427 miliar, dan EBITDA positif Rp292 miliar untuk tiga kuartal berturut-turut.
Unit fintech, GoTo Financial, menjadi motor utama pertumbuhan. GTV inti segmen ini melesat 46% YoY ke Rp82,2 triliun, dengan pendapatan bersih naik 76% menjadi Rp1,36 triliun.
Portofolio pinjaman konsumen tumbuh 90% YoY menjadi Rp6,59 triliun, didukung ekspansi layanan seperti GoPay Pinjam di TikTok Shop, kerja sama Telkomsel–TikTok–GoPay, serta peluncuran Telkomsel Wallet by GoPay.
Di segmen layanan on-demand, Gojek mencatat GTV Rp16,37 triliun atau naik 9% YoY, dengan pendapatan bersih Rp2,99 triliun dan adjusted EBITDA yang melonjak 264% menjadi Rp328 miliar.
Layanan antar makanan (Delivery) berbalik untung, ditopang kontribusi pendapatan iklan yang setara 1,8% dari GMV Food dan promosi yang makin banyak dibiayai merchant.
CEO Grup GoTo Patrick Walujo menilai pencapaian ini sebagai bukti kemampuan perusahaan mempertahankan pertumbuhan di tengah fokus profitabilitas.
“Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target adjusted EBITDA Rp1,4–1,6 triliun pada tahun ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/8/2025).
Baca Juga: Dana IPO Tersisa Rp808,6 Miliar, GOTO akan Realokasi untuk Modal Kerja
GoTo juga mengumumkan langkah strategis mengurangi biaya cloud tahunan lebih dari 50% dengan memindahkan infrastruktur ke Alibaba Cloud dan Tencent Cloud, sekaligus memastikan kedaulatan data dengan pusat pemrosesan di Indonesia.
Perusahaan memperkuat tim manajemen dengan mengangkat Catherine Hindra Sutjahyo sebagai Deputy CEO, Hans Patuwo sebagai President On-Demand Services dan COO, serta Sudhanshu Raheja sebagai President GoTo Financial.
Dengan kas dan setara kas senilai Rp18,2 triliun per akhir Juni 2025, GoTo mengandalkan kombinasi inovasi teknologi, efisiensi operasional, dan kemitraan strategis untuk menjaga momentum hingga akhir tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement