- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Bukan Sekadar Kilang! KPI Siapkan Kilang Tuban Jadi Role Model Energi Berkelanjutan
Kredit Foto: PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)
Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan memperkuat implementasi prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG). Perusahaan menekankan tiga aspek utama ESG, mulai dari keamanan siber hingga praktik tata kelola yang transparan dan beretika, untuk mendukung kinerja korporasi dan kepercayaan publik.
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, mengatakan dalam aspek tata kelola, KPI terus memperkuat dua hal penting, yaitu keamanan siber untuk melindungi sistem, jaringan, perangkat, dan data dari serangan digital atau akses yang tidak sah, serta penguatan prinsip-prinsip etika perusahaan dalam menjalankan operasional.
“Di era digital saat ini, keamanan siber tentu hal yang sangat krusial dalam operasional perusahaan. Oleh karena itu, KPI terus memperkuat kapasitasnya dalam memastikan keamanan sibernya termasuk mewajibkan pekerja melaksanakan berbagai kebijakan terkait penggunaan akun, password, maupun pelatihan,” jelas Milla dalam keterangan resmi, Kamis (14/8/2025).
Baca Juga: Kilang Pertamina Internasional Siapkan Strategi Khusus untuk Transisi Energi
Selain keamanan siber, KPI juga memperkuat Good Corporate Governance (GCG) di seluruh unit bisnisnya. Milla mengaskan, KPI meneguhkan diri sebagai korporasi energi modern, namun juga menjunjung tinggi etika, transparansi, dan keberlanjutan.
"Kami yakin, implementasi GCG yang konsisten akan memperkuat kepercayaan publik dan para pemangku kepentingan,” ujar Milla.
Penguatan GCG di KPI dilakukan mengacu pada sejumlah regulasi, seperti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Menteri BUMN No. PER-2/MBU/03 Tahun 2023 terkait pedoman tata kelola dan kegiatan korporasi signifikan.
Baca Juga: Produksi BBM Kilang Pertamina Internasional Turun 24,8 Juta Barel di 2024
KPI juga berpedoman pada dokumen internal, termasuk Code of Corporate Governance, Code of Conduct, serta pedoman pengendalian gratifikasi, konflik kepentingan, dan kewajiban pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara.
Selain regulasi nasional, KPI mengadopsi prinsip dari Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) melalui Pedoman Umum Governansi Korporat Indonesia (PUG-KI) 2021, yang menekankan empat pilar utama: perilaku beretika, akuntabilitas, transparansi, dan keberlanjutan.
“Empat pilar tersebut menjadi fondasi budaya tata kelola yang dijalankan KPI, untuk memastikan setiap kegiatan korporasi mengedepankan kejujuran, tanggung jawab sosial, serta pengelolaan informasi yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan,” ucapnya.
Baca Juga: Proyek Kilang Tuban Dievaluasi, Nilai Investasi Bengkak Jadi Rp377 Triliun
Dalam praktiknya, penguatan tata kelola menjadi strategi KPI untuk mendukung kinerja optimal di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Perusahaan menempatkan kontribusi dalam pembentukan ekosistem hijau sebagai fokus utama.
Milla mengatakan, KPI telah menerbitkan Roadmap Keberlanjutan, membentuk Komite Keberlanjutan, serta menginisiasi berbagai program ESG sebagai upaya memperkuat kontribusi terhadap pembangunan ekosistem hijau.
“KPI tidak hanya mengadopsi prinsip ESG, tetapi juga menjadikannya sebagai kompas dalam pengambilan keputusan dan pelaporan kinerja. Dengan ESG, KPI menunjukkan bahwa tata kelola, keberlanjutan, dan profitabilitas bisa berjalan beriringan,” tutupnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement